Jaga Nilai Kebangsaan, Doli Kurnia Apresiasi Rohidin
Ahmad Doli Kurnia Tandjung saat tiba di Bandara Fatmawati Soekarno dan disambung Gubernur Rohidin Mersyah-Radar Utara/ Doni Aftarizal -
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Peran Gubernur Bengkulu Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, mendapatkan apresiasi dari Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Ahmad Doli Kurnia Tandjung.
Ini disampaikan Doli yang tiba di Bengkulu untuk menghadiri nonton bareng (Nobar) gratis film Pahlawan Nasional, Lafran, Minggu 21 Juli 2024.
Sebagaimana diketahui, Lafran Pane merupakan seorang pemuda pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Adapun Film Lafran, mengisahkan tentang perjuangan dalam mendirikan organisasi HMI di tengah perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan pasca Indonesia Merdeka.
BACA JUGA:Diusung PDI Perjuangan, Paslon Kada Wajib Turun ke Akar Rumput
BACA JUGA:OSO Diminta Kembali Pimpin Hanura, Ini Rekom Penugasan Pilkada
"Dengan Nobar ini, peran Gubernur Rohidin patut kita apresiasi, karena secara langsung telah menjaga nilai-nilai kebangsaan," ungkap Doli Kurnia.
Menurut Doli Kurnia, dengan nobar gratis ini, Pak Rohidin juga telah menjalankan visi pemerintah untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan di masyarakat.
"Saya berharap agar mahasiswa dan masyarakat Bengkulu dapat memahami makna dari film ini, terutama dalam menjaga nilai-nilai perjuangan kemerdekaan," kata Doli Kurnia.
Apalagi, lanjut Doli Kurnia, film ini sangat penting karena menggambarkan perjuangan masyarakat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan, serta nilai-nilai agama Islam yang berkembang di masyarakat.
BACA JUGA:Realisasi Kompensasi Karbon Rp 11 M, Tunggu Persetujuan BPDLH
BACA JUGA:3 Komponen Ini Miliki Peran Penting Budayakan Gemar Membaca
"Film ini tentu penting bagi adik-adik mahasiswa untuk menjaga rasa cinta mereka kepada Indonesia, terutama di tengah perkembangan zaman yang kian pesat," harap Doli Kurnia.
Sementara itu, Gubernur Rohidin Mersyah menekankan pentingnya pesan moral yang terdapat dalam film Lafran Pane, sebagai pedoman untuk lebih mencintai Indonesia melalui pemahaman agama.