Mesin Utama Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Pasar garmen dan tekstil di negara-negara Timur Tengah yang bakal terus tumbuh signifikan berdampak pada industri tekstil dalam negeri. -NET -
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Mesin utama pertumbuhan industri di tanah air masih belum beranjak dari pola lama.
Adalah industri pengolahan yang menjadi andalan. Termasuk di dalamnya, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, serta industri tekstil dan pakaian jadi.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), lima sektor industri tersebut, tumbuh positif pada triwulan pertama 2024.
Berturut-turut, pertumbuhan kedua subsektor mencapai 5,90 persen (yoy) dan 2,64 persen (yoy).
BACA JUGA:16 PSN Baru Dibangun tanpa Membebani Keuangan Negara
BACA JUGA:Inflasi Mei 2024 Turun
Peningkatan performa itulah yang mengerek kontribusi industri pengolahan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sebesar 19,28 persen (yoy), atau naik dari periode yang sama di tahun 2023 yang mencapai 18,57 persen (yoy).
“Hal ini menyiratkan bahwa industri pengolahan masih menjadi mesin penggerak utama perekonomian Indonesia,” ujar Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki (ITKAK) Kementerian Perindustrian Adie Rochmanto Pandiangan dalam keterangan tertulis yang disimak www.indonesia.go.id di Jakarta.
Pertumbuhan positif industri tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki disebabkan oleh permintaan luar negeri dan domestik yang masih kuat.
Pada triwulan I-2024, permintaan luar negeri untuk produk tekstil, pakaian jadi, dan alas kaki mengalami peningkatan volume.
BACA JUGA:Kementerian ESDM Tetapkan ICP USD79,8 Perbarel pada Mei 2024
BACA JUGA:Industri Tekstil dan Pakaian Tumbuh Makin Positif
Yaitu sebesar 7,34 persen (yoy) untuk produk tekstil, 3,08 persen (yoy) untuk pakaian jadi, dan sebesar 12,56 persen (yoy) untuk alas kaki.
Merunut tren yang ada, dalam 35 tahun terakhir, pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia untuk pakaian dan aksesorinya mengalami tren yang terus meningkat.