Mesin Utama Pengerek Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Pasar garmen dan tekstil di negara-negara Timur Tengah yang bakal terus tumbuh signifikan berdampak pada industri tekstil dalam negeri. -NET -
Nilai ekspor berkali-kali lipat lebih tinggi dibandingkan impor untuk barang yang sama.
Stabilitas Konsumsi
BACA JUGA:Jadi Primadona Ekspor, Ikan Nila Salin Bakal Susul Udang Vaname
BACA JUGA:Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Melesat ke Peringkat 22 Dunia
Selain pesanan ekspor, stabilitas konsumsi rumah tangga domestik juga membantu mendorong pertumbuhan industri tekstil dan pakaian jadi, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki, seiring dengan pelaksanaan Pemilu 2024, hari libur nasional, cuti bersama, serta momen lebaran.
Pertumbuhan tersebut juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada industri tekstil, industri pakaian jadi, serta industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki yang terus mengalami kenaikan.
Khusus untuk industri tekstil, pada April 2024, terjadi peningkatan hingga mencapai posisi ekspansi, pertama kali sejak IKI dirilis pada November 2022.
Sementara itu, industri pakaian terus ekspansi sejak November 2023 hingga sekarang, demikian juga untuk industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki yang mengalami ekspansi sejak Juli 2023.
BACA JUGA:Pensiunkan PLTU Batu Bara, Pemerintah Bahas Program Pendanaan Transisi Energi
BACA JUGA:Cerita di Balik Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
Peningkatan nilai variabel produksi dan persediaan yang tinggi menunjukkan produksi dari industri tekstil, industri pakaian jadi, dan industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki tersebut terserap optimal oleh pasar.
Senada dengan data pertumbuhan PDB dan nilai IKI, Bank Indonesia (BI) pun mencatat adanya peningkatan kinerja pada triwulan I-2024.
Berdasarkan prompt manufacturing index BI (PMI-BI), pada periode dimaksud, industri tekstil dan pakaian jadi meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan indeks sebesar 57,40 persen.
Demikian juga industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki sebesar 55,36 persen. Selanjutnya, kinerja industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki pada triwulan II-2024 bahkan diperkirakan akan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi yaitu sebesar 61,07 persen.