Jangan Lengah, Wabah DBD Terus Mengintai Masyarakat di Mukomuko

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Ini peringatan penting bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Mukomuko agar tidak lengah terhadap ancaman wabah demam berdarah dengue (DBD).
Sebab di musim penghujan seperti yang terjadi sekarang, sangat memungkinkan berkembang biaknya nyamuk aedes agepty.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Mukomuko, sepanjang tahun 2024 lalu tercatat lebih 500 pasien dinyatakan positif terpapar virus yang dibawa oleh nyamuk aedes agepty.
Bahkan beberapa orang pasien diantaranya meninggal dunia.
BACA JUGA:Lingkungan Kumuh Jadi Pemicu Utama Meledaknya Kasus DBD di Mukomuko
BACA JUGA:Tiga Kecamatan di Mukomuko Penyumbang Kasus DBD Terbanyak, Totalnya 233 Kasus
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM menegaskan. Untuk menyetop kasus DBD di daerah ini. Pihaknya sudah melakukan kegiatan bersih-bersih di lingkungan kantor serta menggiatkan masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD. Selain itu, sasaran PSN juga digiatkan pada sekolah-sekolah karena lokasi sekolah juga rawan menjadi tempat perkembang biakan nyamuk.
"Kita fokus ke kantor dan sekolah karena durasi pekerjaan kantor dan sekolah kurang lebih 7 jam. Sehingga membuat lengah penghuni kantor dan warga sekolah terhadap ancaman DBD. Berbeda dengan lingkungan rumah dan masyarakat setiap saat dapat teroantau dan dibersihkan," katanya.
Bustam menerangkan, upaya efektif yang dapat dilakukan masyarakat untuk memberantas nyamuk DBD hanya dengan cara pemberantasan sarang nyamuk.
Ia menerangkan, biasanya nyamuk pembawa virus demam berdarah senang berkembang biak pada genangan air bekas botol minuman dan sampah plastik. Makanya ini yang sedang diberantas oleh Pemkab Mukomuko bersama tim.
BACA JUGA:Tahun 2024, Tercatat 573 Kasus DBD di Mukomuko
BACA JUGA:Anggaran Pencegahan DBD di Mukomuko Ditambah
"Kita tidak selalu mengandalkan foging atau penyemprotan asap. Karena upaya itu bukan sebuah solusi yang tepat untuk membasmi nyamuk DBD. Fogging itu sifatnya hanya sementara, dan hanya untuk membunuh induk nyamuk. Kalau jentik yang ada di genangan air, tidak bisa mati," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya terus mendorong masyarakat dapat pro aktif membuang bekas genangan air pada sampah plastik dan botol. Sebab dapat menjadi sarang nyamuk baru.