BPJS Kesehatan Ekspos Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru
BPJS Kesehatan Ekspos Potret Satu Dekade Program JKN dan Tantangan Pemerintahan Baru-Radar Utara/Ependi-
Untuk menunjang keberhasilan ini, lanjut Ghufron, Inovasi teknologi menjadi kunci peningkatan layanan melalui Aplikasi Mobile JKN yang memungkinkan peserta untuk mengambil antrean online, mengubah data, hingga mencari informasi.
Ini merupakan transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan yang cukup efektif dalam memberikan layanan yang semakin mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN.
“Dan keberhasilan Program JKN kita menarik minat banyak negara untuk mempelajari sistem penyelenggaraan Program JKN, seperti negara Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia.
BACA JUGA:Pemkab Tunggu Laporan APIP Soal Pasien BPJS Dipungut Biaya
BACA JUGA:Masyarakat Provinsi Bengkulu Dijamin BPJS Kesehatan
Bahkan International Social Security Association (ISSA) juga telah menjadikan BPJS Kesehatan sebagai model dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan di kancah global.
Dimana pada bulan Maret 2024, ISSA bahkan menggelar The 17th ISSA International Conference on ICT in Social Security di Bali, dengan BPJS Kesehatan sebagai tuan rumah,” ungkap Ghufron.
Kemudian, untuk menghadapi pemerintahan baru, BPJS Kesehatan juga telah menyiapkan berbagai langkah strategis.
Untuk menjaga keberlanjutan Program JKN dengan penguatan cadangan dana JKN melalui pengelolaan aset dan likuiditas yang lebih optimal, dan kerja sama erat dengan pemerintah tetap menjadi kunci utama dalam mendukung kesinambungan Program JKN.
BACA JUGA:Giliran Pemkab Bentuk Tim Soal Pasien BPJS Dipungut Uang Rp3,5 Juta
BACA JUGA:Parah, Uang Milik Pasien BPJS Belum Dikembalikan
“Salah satu tantangan yang dihadapi BPJS Kesehatan menghadapi pemerintahan bari ini adalah meningkatnya kasus penyakit berbiaya katastropik, seperti hipertensi, diabetes dan kanker.
Dimana pada tahun 2023 lalu penanganan kasus ini membutuhkan biaya 34,7 triliun rupiah.
"Jadi untuk mengatasi hal ini, BPJS Kesehatan tengah gencar menosialisasikan skrining kesehatan secara dini dan mengelola penyakit kronis melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis Prolanis, dengan menyediakan layanan khusus bagi penderita diabetes dan hipertensi,” jelas Ghufron.
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi apresiasinya atas keberhasilan BPJS dalam 10 tahun ini.