Duta Petani Milenial, Rohidin: Langkah Awal Menuju Pertanian Modern
Pengukuhan duta petani milenial-Radar Utara/ Doni Aftarizal-
BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Keberadaan duta petani milenial dinilai sebagai langkah awal yang nyata, menuju pertanian modern khususnya di Provinsi Bengkulu.
Demikian disampaikan Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah saat mengukuhkan Badan Pengurus Wilayah (BPW) Duta Petani Milenial Andalan (DPMA) Provinsi Bengkulu, Jum'at 20 September 2024.
"Pandangan masyarakat terhadap profesi petani harus diubah, terutama di era teknologi modern ini. Kita berharap DPMA dapat berperan dalam mengubah padangan itu," ungkap Rohidin.
Menurut Rohidin, para petani perlu bertransformasi dan berinovasi dalam bidang pertanian. Sehingga nantinya mampu mengelola lahan secara lebih intensif.
BACA JUGA:Optimalisasi Sektor Pertanian Jawab Aspirasi Petani
BACA JUGA: DPRD Provinsi Bengkulu Dorong Wujudkan Pertanian Berkelanjutan
"Yang muaranya tentu saja dapat menghasilkan produk pangan yang lebih berkualitas dan memiliki nilai pasar yang tinggi," kata Rohidin.
Misal, lanjut Rohidin, inovasi dalam pengolahan daun singkong menjadi kuliner rasa rendang. Biasanya, daun singkong dijual per ikat dengan harga Rp 2.000. Namun, setelah diolah menjadi rendang daun singkong, harganya bisa mencapai Rp 35.000.
"Inovasi seperti inilah yang perlu dikembangkan petani milenial dalam dunia pertanian, yaitu mengubah hasil pertanian menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih berkualitas," tegas Rohidin.
Rohidin menambahkan, sektor pertanian merupakan sektor andalan yang perlu diperkuat, terutama dengan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh di lapangan.
BACA JUGA:Hari KPN, Momentum Evaluasi Hasil Pertanian di Bengkulu
BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Terus Mengancam, Tantawi: Infrastruktur Pertanian Harus Jadi Fokus Pemda
"Makanya pemerintah telah menyiapkan anggaran yang lebih besar, meningkat hingga 200 persen dari sebelumnya, untuk menunjang sektor pertanian," ujar Rohidin.
Target pemerintah, sambung Rohidin, yakni mencapai 1 juta hektare lahan pertanian, serta menciptakan kantong-kantong ternak di setiap daerah.