Industri Alat Kesehatan Melesat, Produk Dalam Negeri Kini Kuasai 48 Persen Pasar
Presiden Joko Widodo meluncurkan secara virtual lima produk inovasi alat kesehatan (alkes) buatan dalam negeri . Indonesia, melalui Kemenperin, telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mendukung perkembangan industri alat kesehatan. Salah satu langkah st-ANTARANEWS-
BACA JUGA:Surplus Neraca Dagang dan Ekspansi Industri Manufaktur, Optimisme Ekonomi Indonesia 2024
BACA JUGA:Potensi Mineral Indonesia, Kunci Sukses di Industri Kendaraan Listrik
Memperkuat Ekosistem
Melalui rangkaian kegiatan HealthConnect 2024, diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan industri alat kesehatan dan industri pendukungnya sehingga akan memperkuat ekosistem pengembangan industri alat kesehatan.
Kemenperin menyadari dampak positif terhadap ekonomi nasional cukup besar dari optimalisasi belanja produk dan alat kesehatan dalam negeri.
Simulasi menunjukkan bahwa setiap rupiah yang dibelanjakan untuk produk dalam negeri memiliki multiplier effect yang signifikan terhadap PDB nasional.
“Ini adalah alasan kenapa kami terus mendorong penggunaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri, tidak hanya untuk memperkuat industri kita, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” tegas Putu.
BACA JUGA:Industri Kelapa Indonesia, dari Kebun Rakyat hingga Pasar Dunia
BACA JUGA: Kawasan Industri Terpadu Batang Semakin Menggeliat
Oleh karenanya, pasar dalam negeri diharapkan menjadi base load dan prime mover dalam penumbuhan ekosistem dan kemandirian alat kesehatan nasional. “Untuk itu, tugas kita bersama mewujudkan potensi pasar dalam negeri tersebut dapat diisi oleh produksi industri alat kesehatan dalam negeri,” tandasnya.
Sebagai contoh keberhasilan kolaborasi dalam mewujudkan kemandirian alat kesehatan nasional, yakni pengembangan dan produksi ventilator ICU buatan dalam negeri.
Produk ini adalah hasil kerja sama antara pemerintah, industri, dan rumah sakit, yang menunjukkan bahwa Indonesia mampu mandiri dalam produksi alat kesehatan yang kritis.
BACA JUGA:Optimalkan Belanja Pemerintah, Kunci Pemulihan Industri Manufaktur Nasional
BACA JUGA:PDB Triwulan II-2024 Melonjak: Industri Pengolahan Jadi Motor Ekonomi
“Ini adalah bukti bahwa dengan kolaborasi yang tepat, kita bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya telah dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga untuk ekspor,” pungkas Putu. (*)