Optimalkan Belanja Pemerintah, Kunci Pemulihan Industri Manufaktur Nasional
Kenaikan belanja pemerintah yang signifikan diharapkan bukan hanya memicu peningkatan permintaan produk manufaktur, tapi membantu menghidupkan kembali sektor ini. -ANTARA FOTO/ Aji Styawan-
Melihat tantangan yang ada, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur nasional.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil, pertama, optimalisasi belanja pemerintah.
Dalam hal ini, pemerintah harus memastikan bahwa belanja untuk produk-produk dengan TKDN benar-benar terserap secara optimal, terutama di semester II-2024.
Pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dapat menjadi pendorong utama permintaan produk manufaktur dalam negeri.
BACA JUGA:PDB Triwulan II-2024 Melonjak: Industri Pengolahan Jadi Motor Ekonomi
BACA JUGA:Investasi dan Penggunaan Produk Lokal Dorong Industri Surya Nasional
Kedua, pengendalian impor. Kebijakan pembatasan impor harus diterapkan secara ketat, terutama untuk barang-barang hilir yang dapat diproduksi di dalam negeri.
Hal ini akan memberikan ruang bagi industri lokal untuk tumbuh dan berkembang.
Ketiga, peningkatan infrastruktur logistik. Dalam hal itu, pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur logistik untuk mengurangi biaya pengiriman barang di dalam negeri.
Dengan logistik yang lebih efisien, produk lokal dapat lebih kompetitif di pasar domestik dan internasional.
BACA JUGA: Kawasan Industri Terpadu Batang Semakin Menggeliat
BACA JUGA:Industri Kelapa Indonesia, dari Kebun Rakyat hingga Pasar Dunia
Keempat, pengembangan sumber daya lokal. Di mana penggunaan bahan baku lokal yang lebih besar dalam proses produksi perlu didorong melalui kebijakan insentif.
Hal ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada impor, tetapi juga meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Kelima, kolaborasi antarsektor. Di sini, pemerintah perlu mendorong kolaborasi antarsektor, terutama antara industri hulu dan hilir, untuk menciptakan rantai pasok yang lebih kuat dan efisien.