Di Daerah Ini Panen Tak Serentak, Begini Kata Organisasi Tani
Di Daerah Ini Panen Tak Serentak, Begini Kata Organisasi Tani -Radar Utara/ Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kemandirian pangan di hamparan sawah produktif, secara nasional masih menjadi angan-angan. Salah satu penyebabnya adalah masa panen yang tak serentak.
Kondisi ini dipicu oleh musim tanam yang juga tak serentak. Pemicunya kini bertambah, lantaran cuaca yang sulit diprediksi.
Ditambah lagi dengan hujaman kemarau di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan persoalan laten adalah proyek irigasi baik milik pusat (APBN), provinsi hingga kabupaten yang acap mengganggu waktu tanam para petani.
Pantauan lainnya, perbaikan jaringan irigasi ditengarai tidak dibarengi dengan perencanaan yang mumpuni. Tak jarang, paket proyek irigasi justru dilakukan pada jalur-jalur yang relatif masih belum rusak parah.
BACA JUGA:Petani Karya Jaya Optimis, Produksi Padi Musim Kedua Tahun Ini, Tetap Terpenuhi
BACA JUGA: Sawah Tadah Hujan Kering, Petani di Ipuh Kesulitan Air
Aromanya, penetapan titik perbaikan proyek-proyek irigasi, hanya memburu tempat-tempat yang mudah dijangkau. Sedangkan, kerusakan pada link-link yang lebih membutuhkan, justru terabaikan.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bengkulu Utara, Ir Supriyanto, menilai perlunya langkah paralel di sektor pertanian pangan.
Pertama soal modernisasi di sektor pertanian dengan tetap mengedepankan kearifan lokal serta penguatan dan peningkatan kepasitas petani.
Kedua, lanjut dia, tata kelola penyelenggaraan proyek irigasi oleh pemerintah itu sendiri. Dimana, kata dia, tak jarang pelaksanaannya, bertabrakan dengan masa tanam petani atau bahkan menyebabkan ditundanya masa tanam.
BACA JUGA: Menjaga Produksi Hadapi Ancaman El Nino, Petani Karya Jaya Siapkan Strategi
BACA JUGA:Keluhan Irigasi Jebol Petani Pasar Sebelat, Solusi Alih Fungsi Jadi Alternatif Pahit
"Dua persoalan ini, mesti dilakukan dan diseleraskan. Karena di tengah tuntutan dan perkembangan jaman, persoalan kedua di atas harus dilakukan seiring sejalan," ungkapnya.
Disinggung soal keluhan petani, khususnya soal jaringan-jaringan irigasi yang mestinya mendapatkan penanganan prioritas, namun nyatanya tidak?