Banner Dempo - kenedi

Angka Inflasi di Mukomuko 2,39 Persen, Dibawah Angka Inflasi Nasional

Kepala Disperindagkop Mukomuko. Nurdiana SE, MAP-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Angka inflasi di Kabupaten Mukomuko pada bulan Juni 2024 lalu cukup tinggi yaitu mencapai Rp 4,79 persen.

Namun untuk di bulan Juli yang diterbitkan pada awal Agustus 2024 kemarin, angka inflasi sudah turun diangka 2,39 persen.

Turunnya angka inflasi di daerah ini juga lebih rendah dari inflasi tingkat nasional yang masih di angka 2,5 persen.

"Alhamdulillah, angka inflasi di daerah ini mampu turun cukup signifikan. Sebelumnya 4,79 persen menjadi 2,39 persen,” kata Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Mukomuko sekaligus Anggota TPID Kabupaten, Nurdiana, SE, MAP ketika dikonfirmasi, Kamis 8 Agustus 2024.

BACA JUGA:Mobil Dinas Unsur Pimpinan DPRD Mukomuko Bakal Dilelang

BACA JUGA:PAD Pasar di Mukomuko Ditarget Rp280 Juta

Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten Mukomuko mampu menurunkan angka inflasi dikarenakan harga cabai dan bawang merah di daerah ini turun signifikan.

Sebelumnya harga cabai merah mencapai Rp 80 ribu per kilogram, bawang merah mencapai Rp 65 ribu perkilogram.

Sejak Juli hingga saat ini dua komoditi kebutuhan masyarakat tersebut harganya stabil. Cabai merah tertinggi Rp 35 ribu dan bawang merah Rp 24 ribu per kilogramnya.

“Ditambah lagi saat ini permintaan normal. Sedangkan barang atau komoditi selalu tersedia,” ujarnya.

BACA JUGA:Rawan Kecelakaan, Jalinbar Koto Jaya - Air Dikit Diusulkan Lampu Jalan

BACA JUGA:Satpol PP Betantas Peredaran Miras di Mukomuko

Selain itu, mayoritas dua komoditi itu mudah dan lancar dibewa ke Kabupaten Mukomuko melalui jalur transportasi darat. Sebelum-belumnya karena ada factor bencana banjir di Sumatera Barat. Karena komoditi tersebut yang  dijual  di daerah mayoritas didatangkan dari Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Kerinci.

"Sedangkan produksi dari lokal belum dapat memenuhi akan kebutuhan masyarakat di daerah ini,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan