Ruqyah 3 Santriwati, Oknum Guru Pesantren Ini Dilaporkan Dugaan Cabul
Ilustrasi-istimewa-
"Ini terjadi pada hari Minggu, 28 Juli. Pelaku memberikan pertolongan dengan cara ruqyah," kisah Amri.
Diakui Amri, dari pengakuan korban, saat ruqyah pertama ini, semua berjalan dengan baik dan tak ada kecurigaan atau tindakan yang tak lazim.
BACA JUGA:POHON JAMBU WARISAN SI MBAH
BACA JUGA:Destinasi Wisata Saksi Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Hanya saja, kata dia, korban Wi diminta kembali ke asrama putri oleh pelaku.
Sedangkan MA dan MI, oleh terduga pelaku diminta tetap berada di rumahnya atau menginap.
"Ya, ruqyah ini dilakukan di rumah pribadi oknum guru itu," ujar Amri.
Namun berselang beberapa waktu, kata Amri, korban Wi yang semula di minta kembali ke Asrama.
Ternyata kembali kesurupan alias kumat sehingga oleh beberapa temannya, diantarkan kembali ke rumah oknum guru ini.
BACA JUGA:Surabaya Bertransformasi dari ‘Kota Neraka’ Jadi Kota Wisata
BACA JUGA:Aturan Baru: Dokter Boleh Praktik di Tiga Tempat, Ini Syaratnya!
Dengan begitu, lanjut dia, ketiga korban menginap di rumah oknum guru yang belakangan di laporkan atas dugaan cabul ini.
Amri mengatakan, keesokan harinya, ketiga korban ini kembali di tangani oleh terduga pelaku dengan tindakan ruqyah itu.
Kali ini, lanjut Amri, berdasarkan cerita korban kepada keluarganya.
Tindakan ruqyah yang dilakukan agak berbeda karena ketika korban diminta masuk ke salah satu kamar yang ada di rumah terduga pelaku.