Petani Ikan Ngeluh, Serangan Virus, Pakan Mahal, Efek ke Bobot Disorot
Serangan virus pada insang ikan emas di wilayah Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara-Radar Utara/Benny Siswanto-
BACA JUGA:557 Warga Mukomuko Ikut Program KB
BACA JUGA:Agrin Jabat Kasi Pidsus Kejari Mukomuko, Agung Pindah ke Pasaman Barat
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bengkulu Utara, Sugimin, S.Pd, ketika dikonfirmasi, mengatakan hingga kini program subsidi sektor pakan ikan, memang belum digulirkan pemerintah.
"Sejauh ini, belum ada program subsidi pakan atau pelet. Namun begitu, kami di daerah terus berupaya menyampaikan situasi yang terjadi pada pemerintah," ujar Sugimin, dihubungi via handphone, Jumat, 28 Juni 2024.
Ditambahkan Sugimin, menyikapi persoalan pakan, rencana program yang akan diusulkan ke legislatif pada APBD Perubahan 2024 mendatang. Itu artinya, guliran programnya kemungkinan terealisasi pada penghujung tahun.
"Program yang akan diusulkan adalah bantuan pakan. Kalau subsidi pakan, belum karena mengait pada banyak sektor," ujarnya.
BACA JUGA: Warga Suka Medan Desak Camat Segera Agendakan Pertemukan Masyarakat dengan PT Air Muring
BACA JUGA:Pemdes Karang Anyar II Laksanakan Titik Nol Pembangunan Fisik Tahap 2 Tahun Anggaran 2024
Bantuan yang sudah digulirkan untuk mendukung pembangunan ekonomi di lingkungan bisnis perikanan darat oleh daerah, adalah bantuan mesin pembuat pakan mandiri.
"Tahun 2023 lalu mesin pembuat pakan mandiri di Kecamatan Padang Jaya, Desa Marga Sakti. Tahun 2024 ini, pemberian mesin pakan kepada kelompok diberikan di Desa Air Baus 1 Kecamatan Hulu Palik," ungkapnya.
Dijelaskan Sugimin, pengoperasian mesin ini, dapat menghemat hingga 30 persen biaya operasional petani ikan. Hanya saja, Sugimin belum memberikan paparan yang lebih progresif, atas bantuan yang telah digulirkan tahun lalu tersebut.
"Bantuan ini, menyikapi harga pakan yang tinggi. Dengan kemampuan membuat pakan mandiri, akan sangat menekan biaya operasional petani," ujar Sugimin, menganalisa.