Indonesia Peringkat 3 Ekonomi Syariah Dunia: Bukti Potensi Besar dan Strategi Jitu

Penjaga stan menata kain Mayana Ecoprint dalam Festival Ekonomi Syariah Kawasan Indonesia Timur 2024 di Benteng Oranje Ternate, Maluku Utara. Pembiayaan perbankan syariat di Indonesia tumbuh sebesar 14,07 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei -ANTARA FOTO/ Andri Saputra-

 

Pertumbuhan Pembiayaan

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyatakan, pembiayaan perbankan syariat di Indonesia tumbuh sebesar 14,07 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Mei 2024.

Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan konvensional yang tumbuh 12,15 persen secara yoy.

BACA JUGA:Tidak Usah Buru-buru Dibawa Ketukang Service, 8 Tips Ampuh Mengatasi Layar HP Yang Sering Berkedip

BACA JUGA:Laptop Tiba-Tiba Mati, 6 Penyebab Laptop Mati Total Beserta Cara Mengatasinya

"Pemerintah telah menerapkan berbagai inovasi untuk terus mengembangkan potensi ekonomi syariat Indonesia, termasuk pengembangan cash waqf linked sukuk yang telah mendapatkan penghargaan dari Islamic Development Bank," ujar Juda dalam acara Kickoff Bulan Pembiayaan Syariah 2024 di Jakarta.

Berkaitan dengan itu, Juda Agung menjelaskan ada tiga strategi utama yang dapat diterapkan untuk memperkuat industri keuangan syariat di Indonesia:

1. Inovasi Produk dan Digitalisasi: Pentingnya inovasi produk yang dibarengi dengan digitalisasi untuk menarik konsumen. Juda mencontohkan, inovasi keuangan syariat di Kanada dengan produk bernama 'Manzil' yang menawarkan berbagai layanan keuangan berbasis prinsip syariat.

"Sudah saatnya industri keuangan syariat di Indonesia melakukan inovasi-inovasi produk yang menonjolkan kekhasan aspek syariat sehingga konsumen semakin terdorong untuk beralih dari konvensional ke syariat," jelasnya.

BACA JUGA:Para Mahasiswa Buruan Kepoin, Rekomendasi HP 5G Termurah Bagi Mahasiswa, Siap Menyambut Semester Baru!

BACA JUGA:Dibandrol Mulai Dari RP 1 Jutaan, Berikut 7 Rekomendasi HP Infinix Dengan RAM 8 GB Terbaik 2024

2. Peningkatan Inklusi dan Literasi Keuangan Syariat: Pemerintah menargetkan literasi keuangan syariat agar mencapai 50 persen pada 2025.

"Tentu tidak dapat kita capai dengan bisnis biasa, perlu akselerasi inklusi dan literasi keuangan syariat melalui strategi edukasi yang lebih masuk akal dan lebih kekinian," ujar Juda.

3. Sinergi Antarlembaga: Pentingnya sinergi antara lembaga dalam pengembangan keuangan syariat melalui proyek-proyek bersama antarkementerian, lembaga, dan industri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan