Misteri Dua Yoni yang Dijaga Ular Besar

--

Di Sidoarjo terdapat dua artefak yang misterius. Dua artefak berbentuk lumpang atau yoni itu berada di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Simorejo, Desa Kesambi, Porong, Sidoarjo.

Yoni itu menjadi misterius karena belum diketahui dengan jelas berasal dari zaman kerajaan apa. Bertambah misterius karena ada cerita misteri di seputar keberadaan yoni tersebut.

Dua yoni itu sendiri dalam kondisi tak terawat. Masyarakat desa sendiri banyak yang tak paham jika dua benda ini memiliki nilai sejarah.

Dua yoni yang terbuat dari batu itu terlihat sangat kotor dan tak terawat. Posisi antara yoni satu dengan yoni yang lain tidak terlalu jauh, hanya berjarak 5 meter. Sementara, di belakang yoni terdapat bekas bangunan dengan ukuran lebar 3 meter dan panjang 4 meter.

Diduga, bangunan tersebut merupakan bekas peninggalan zaman kerajaan. Batu-batu di bangunan itu ukurannya pun juga besar. Panjangnya sekitar 35 cm dengan lebar antara 20 hingga 25 cm. Namun hingga kini belum diketahui bangunan itu ada di masa kerajaan apa.

Ketua RW 5 Dusun Simorejo Desa Kesambi Porong Sidoarjo, Yasin (64) mengaku dua benda purbakala ini sudah lama berada di TPU. Bahkan, dia mengetahui sejak kecil jika benda tersebut ada di area makam.

BACA JUGA:Sar Agha Seyed, Desa Terisolasi yang Dijuluki Desa Atap

“Saya mengetahui benda tersebut sudah lama di makam sini. Tapi saya mengetahui bahwa itu benda bersejarah, karena setiap setahun sekali dua pegawai cagar budaya dari Mojokerto sering ke lokasi,” kata Yasin.

Yasin mengatakan setiap datang, dua petugas itu berpesan agar dua yoni itu dijaga dengan baik. Selain itu, petugas juga mewanti-wanti dua yoni tersebut jangan sampai hilang.

“Jadi saya mengetahui kalau dua benda ini memiliki nilai bersejarah dari orang tersebut. Tapi saya tidak mengetahui cara-cara merawat dengan baik. Ya hanya saya bersihkan saja,” kata Yasin.

Menurut Yasin, yoni di TPU ini cukup aneh. Sebab biasanya, yoni selalu berpasangan dengan linggo (lingga) atau alu. Tapi hingga kini, keberadaan lingga tersebut tidak pernah ditemukan di sekitar lokasi.

“Menurut cerita bila ditemukan yoni atau lumpang seperti ini biasanya ada linggo atau alu. Namun sejak dulu di lokasi ini tidak ditemukan linggo-nya. Entah ada di mana, tidak tahu. Sementara linggo dan yoni menurut cerita merupakan simbol kejayaan agama Hindu,” tandas Yasin.

Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Simorejo, Desa Kesambi, Porong, Sidoarjo mempunyai dua artefak berupa yoni. Yoni tersebut kondisinya kurang terawat.

Mesti kurang terawat, namun ada yang ingin memiliki benda tersebut. Buktinya, dua yoni itu pernah dicuri, namun gagal.

“Tujuh tahun yang lalu dua benda ini akan dicuri, tapi mereka para pelaku gagal membawa yoni,” ujar Ketua RW 5 Dusun Simorejo Desa Kesambi Porong Sidoarjo Yasin (64).

BACA JUGA:Kota Pompeii, Kisah Peradaban yang Musnah Tertimbun Tanah

Yasin mengatakan jumlah pencuri itu ada 8 orang. Mereka melakukan pencurian pada dini hari. Yasin menyebut para pelaku gagal karena tidak kuat mengangkat dua yoni di TPU Sidoarjo tersebut.

“Sepertinya tidak kuat mengangkat, kemudian disadari keburu pagi, mereka akhirnya kabur,” papar Yasin.

Yasin (64) mengaku dua benda purbakala ini sudah lama berada di TPU. Bahkan, dia mengetahui sejak kecil jika benda tersebut ada di area makam.

“Saya mengetahui benda tersebut sudah lama di makam sini. Tapi saya mengetahui bahwa itu benda bersejarah, karena setiap setahun sekali dua pegawai cagar budaya dari Mojokerto sering ke lokasi,” kata Yasin.

Yasin mengatakan setiap datang, dua petugas itu berpesan agar dua yoni itu dijaga dengan baik. Selain itu, petugas juga mewanti-wanti dua yoni tersebut jangan sampai hilang.

“Jadi saya mengetahui kalau dua benda ini memiliki nilai bersejarah dari orang tersebut. Tapi saya tidak mengetahui cara-cara merawat dengan baik. Ya hanya saya bersihkan saja,” kata Yasin.

Menurut Yasin, yoni di TPU ini cukup aneh. Sebab biasanya, yoni selalu berpasangan dengan linggo (lingga) atau alu. Tapi hingga kini, keberadaan lingga tersebut tidak pernah ditemukan di sekitar lokasi.

“Menurut cerita bila ditemukan yoni atau lumpang seperti ini biasanya ada linggo atau alu. Namun sejak dulu di lokasi ini tidak ditemukan linggo-nya. Entah ada di mana, tidak tahu. Sementara linggo dan yoni menurut cerita merupakan simbol kejayaan agama Hindu,” tandas Yasin.

Dua yoni di TPU di Dusun Simorejo, Desa Kesambi, Porong, Sidoarjo menyisakan cerita misteri. Dua yoni itu disebut dijaga oleh ular besar.

Ketua RW 5 Dusun Simorejo Desa Kesambi Porong Sidoarjo Yasin (64) mengatakan dua yoni tersebut pernah hendak dicuri namun gagal. Delapan pelaku akhirnya kabur setelah tak kuat mengangkat yoni itu.

Selain pencurian, lokasi tempat yoni itu berada pernah digunakan oleh sejumlah orang untuk mencari nomor togel dan judi SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah) belasan tahun yang silam. Waktu itu, ada beberapa warga yang sengaja bermalam di sekitar situs purbakala tersebut.

Namun saat tengah malam, sekelompok orang dari desa lain itu justru lari terbirit-birit. Usut-punya usut, mereka ternyata melihat ular berukuran besar yang kemudian mendekati warga yang menanti nomor togel.

“Mereka bercerita saat nyepi (bertapa) di situ menjumpai ular yang besar mendekati. Mereka akhirnya lari ketakutan. Hingga saat ini tidak pernah ada masyarakat yang berani bermalam di sekitar benda purbakala ini,” ujar Yasin.

Yasin (64) mengaku dua benda purbakala ini sudah lama berada di TPU. Bahkan, dia mengetahui sejak kecil jika benda tersebut ada di area makam.

BACA JUGA:Misteri Hutan Tertua Alas Purwo

“Saya mengetahui benda tersebut sudah lama di makam sini. Tapi saya mengetahui bahwa itu benda bersejarah, karena setiap setahun sekali dua pegawai cagar budaya dari Mojokerto sering ke lokasi,” kata Yasin.

Yasin mengatakan setiap datang, dua petugas itu berpesan agar dua yoni itu dijaga dengan baik. Selain itu, petugas juga mewanti-wanti dua yoni tersebut jangan sampai hilang.

“Jadi saya mengetahui kalau dua benda ini memiliki nilai bersejarah dari orang tersebut. Tapi saya tidak mengetahui cara-cara merawat dengan baik. Ya hanya saya bersihkan saja,” kata Yasin.

Menurut Yasin, yoni di TPU ini cukup aneh. Sebab biasanya, yoni selalu berpasangan dengan linggo (lingga) atau alu. Tapi hingga kini, keberadaan lingga tersebut tidak pernah ditemukan di sekitar lokasi.

“Menurut cerita bila ditemukan yoni atau lumpang seperti ini biasanya ada linggo atau alu. Namun sejak dulu di lokasi ini tidak ditemukan linggo-nya. Entah ada di mana, tidak tahu. Sementara linggo dan yoni menurut cerita merupakan simbol kejayaan agama Hindu,” tandas Yasin. (**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan