Keluhan Irigasi Jebol Petani Pasar Sebelat, Solusi Alih Fungsi Jadi Alternatif Pahit
Ketua Poktan Air Nuso saat menyampaikan rusaknya saluran irigasi Primer kepada Ditjen Kementan RI-Radar Utara/ Sigit Haryanto-
Agar dapat memperjuangkan perbaikan kepada saluran irigasi di Air Nuso tersebut.
"Harapan kami pemerintah daerah bisa mencari celah anggaran khusus dari pihak mana saja yang bisa digunakan.Untuk memperbaiki saluran irigasi kepada areal persawahan kami ini, bila perlu dengan melibatkan pihak kementerian," desaknya.
BACA JUGA:Jembatan Air Muring Bakal Ditutup. Jalur Ini Jadi Jalan Alternatif
BACA JUGA:Jembatan Air Muring Mulai Digarap, Tak Ada Jalan Alternatif
Menanggapi keluhan tersebut, Sekretaris Ditjen Kementan RI, Dr Yudi Sastro, MP, mengakui, bahwa sekitar 30-40 persen daerah irigasi di Bengkulu mengalami kerusakan.
Dan kondisi tersebut sudah disampaikan secara langsung oleh Kementan RI kepada Kementerian PUPR RI.
Hanya saja, kata Yudi, anggaran yang dimiliki oleh Kementerian PUPR turut terbatas sehingga penanganan yang dilakukan harus bertahap dan membutuhkan waktu yabg cukup lama.
"Sehingga Kementan RI berinisiatif mencari solusi jangka pendek untuk menangani kerusakan daerah irigasi yang rusak itu. Dengan program pengadaan dan pemberian bantuan berupa mesin pompa air serta program cetak sawah di daerah rawa," pungkas Yudi.
BACA JUGA:Warga Hanya Perbaikan Darurat, Begini Harapan Camat Soal Jalan di Tanjung Alai
BACA JUGA:Harusnya, Semua Desa Sudah Bisa Cairkan Dana Desa Tahap 2. Begini Kata Camat..
Memang diakui Yudi, diharapkan daerah irigasi primer yang sedang rusak saat ini bisa segera diperbaiki oleh PUPR.
Karena bendungan sampai ke primernya itu, kata Yudi, adalah tugas dari PUPR.
Kemudian untuk irigasi sekunder dan tersier menjadi tanggung jawab Kementan RI dan pemerintah daerah.
"Kami tidak masuk ke sana (bagian PUPR). Tapi yang masih memiliki cadangan air terbuka dengan pompa air ini masih bisa ditangani. Sebaliknya jika di daerah tersebut tidak ada sumber air terbuka, tapi ada sumber air di bawah bisa disiasati dengan program irigasi perpompaan. Secara tekhnis, irigasi perpompaan ini akan di bor dan dibiayai oleh Kementan melalui bantuan anggaran yang diberi kepada kelompok. Silahkan ajukan kepada kami (Kementan)," terang Yudi.
BACA JUGA:Warga Hanya Perbaikan Darurat, Begini Harapan Camat Soal Jalan di Tanjung Alai