Banner Dempo - kenedi

Dinas Pendidikan Bakal Latih Operator Dapodik SD dan SMP

Pelajar SMK saat study ke Kejari Mukomuko, kemarin. --

MUKOMUKO RU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, telah merancang bakal melatih seluruh operator data pokok pendidikan (Dapodik). Baik operator dapodik sekolah dasar (SD) dan juga sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di daerah ini. Untuk kegiatan pelatihan, dijadwalkan baru akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang.

"Pelatihan  operator dapodik SD dan SMP di Kabupaten Mukomuko, rencananya tahun 2024. Nanti akan kita undang pihak Kementerian Pendidikan untuk mengisi materinya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd ketika dikonfirmasi Jumat (17/11).

Pelatihan operator aplikasi dapodik sekolah, khususnya SD dan SMP di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Agar seluruh operator dapat memahami aplikasi dapodik dengan versi terbaru yang di rancang oleh Direktorat Jendral Pendidikan. 

Mereka nantinya, akan dilatih bagaimana proses mendownload, menginstal dan cara penggunaan aplikasi Dldapodik oleh operator sekolah. Sebab kata Epi, hingga sekarang masih banyak operator yang belum memahami cara penggunaan aplikasi versi terbaru tersebut.

“Ini adalah aplikasi yang di rancang oleh Direktorat Jendral Pendidikan dan kami nanti akan mendatangkan tim dari Kementerian agar dapat menjelaskan aplikasi versi terbaru ini,“ ujarnya.

BACA JUGA:Kelompok Tani Calon Penerima Bantuan Diminta Lengkapi Syarat

Ditambahkan Epi, dengan pelatihan nanti maka diharapkan operator dapodik tidak lagi asal-aaalan mengisi dapodik. Karena kalau asal-asalan mengisi data, maka yang repot sekolah itu sendiri dan pemerintah daerah. Semisal, kondisi bangunan sekolah rusak diisi bangunan kondisinya bagus. 

Hanya karena mengejar penilaian akreditasi. Kalau kondisi rusak namun dilaporkan baik. Sudah barang pasti, pemerintah daerah tidak bisa mengajukan  anggaran dana alokasi khusus (DAK) untuk perbaikan gedung sekolah.

"Inilah yang membuat kita bingung. Jadi saya berharap, isilah data itu seakurat mungkin sesuai dengan kondisinya. Kalau bangunan  rusak ya sampaikan rusak. Jadi saat kita mengajukan anggaran perbaikan tidak ditolak," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan