Mengapa Jumlah Perokok Remaja di Indonesia Terus Bertambah?
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa jumlah perokok aktif terus bertambah. Kampanye bahaya rokok tergerus oleh iklan rokok yang terus tumbuh. -ANTARANEWS-
Dia mengatakan, iklan di media luar ruang dan internet berpengaruh besar terhadap peningkatan perilaku anak untuk merokok.
“Industri selalu membuat hal-hal yang menarik untuk mengajak anak-anak sebagai pengguna atau konsumen. Nah, bagaimana kita bisa melindungi anak-anak tidak menjadi pengguna rokok ini,” katanya.
BACA JUGA:IDAI Soroti Pandemi Penyakit Tidak Menular Pada Anak
BACA JUGA:Musabaqoh Tilawatil Qur'an atau MTQ, Dulu, Kini dan Nanti
Dokter spesialis kejiwaan Fitri Dona Nainggolan menyebutkan, perokok umumnya kesulitan menghentikan kebiasaannya itu lantaran telah merasa nyaman ketika merokok dan menjadi gelisah saat tidak melakukannya.
Dengan kata lain telah menjadi sebuah adiksi.
Memulai untuk berhenti merokok menjadi langkah tepat guna memberi kesempatan kepada organ-organ vital untuk melakukan pemulihan seperti jantung, paru, dan ginjal.
Berhenti merokok juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, manfaat dapat memberikan perubahan positif kepada tubuh.
BACA JUGA:IDAI Soroti Pandemi Penyakit Tidak Menular Pada Anak
BACA JUGA:Mengingat Kembali Peribahasa Sebagai Bagian Kekayaan Budaya Bangsa
Mengutip Hindustan Times, ada tujuh manfaat berhenti merokok seperti diulas oleh pakar kesehatan Yashoda Hospitals Hyderabad, Viswesvaran Balasubramanian.
Pertama adanya peningkatan sirkulasi karena dalam 20 menit ketika berhenti merokok, tekanan darah dan detak jantung perlahan turun.
Ini memberi kesempatan lebih banyak kepada oksigen masuk ke organ lainnya.
Selain itu akan membuat paru berfungsi lebih baik dan ini terjadi setelah beberapa minggu berhenti merokok.