Takziah Malam Kedua Ketua NU Bengkulu Utara Dihadiri Ribuan Jamaah

Takziah Malam Kedua Ketua NU Bengkulu Utara Dihadiri Ribuan Jamaah -Radar Utara/Benny Siswanto-

Tokoh daerah mulai dari KH Muchsin Ali, KH Achsoni (Pengasuh Pondok Pesantren Annahdloh), KH Arif Syafaat, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bengkulu Utara, Kyai Ali Basya, Ketua Muhammadiyah H Jaya Rahmat, SE;

Ada juga Mantan Ketua MUI KH Damami AM, Kepala Kantor Kemenag, H Nopian Gustari, KH Kasran Abdul Gani, Ust Dimas Rahmat, Ust Samijan, Ust Ramdani, Ust Hari Ramadhan, Ust M Atiq Husni dan banyak lagi, Ketua Fatayat NU, Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) turut hadir untuk urun doa kepada almarhum. 

BACA JUGA:Petani Mukomuko vs PT. DDP Dibawa ke Mahkamah Rakyat

BACA JUGA:Irigasi Rusak, Warga Beralih ke Tanaman Kelapa Sawit

KH Ali Sahroni, yang memberikan sambutan dari ahli musibah kepada seluruh jamaah yang hadir, meminta keikhlasan seluruh untuk memaafkan kesalahan dan kekhilafan almarhum.

"Maka pada malam takziah kedua ini, kami mewakili ahli musibah memohon maaf kepada semuanya atas kesalahan dan kekhilafan almarhum semasa hidupnya," begitu petikan poin Ali Sahroni saat kata sambutan. 

Saat tabligh musibah oleh KH Arif Syafaat dari Giri Mulya, dalam tausiyahnya, turut menyampaikan hasil sikap Dewan Tanfidiyah yang telah memilih Ketua NU (sementara), dijabat oleh Ahmad Ridho, S.Pt. 

Ahmad Ridlo sendiri, saat ini tengah menjadi Ketua Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS Kabupaten Bengkulu Utara. Lembaga ini, turut mewarnai pelaksanaan pembangunan di daerah, mulai dari program sosial hingga stimulan perekonomian.

BACA JUGA:Dempo-Bang Ken Diyakini Dapat Membawa Perubahan Siginifikan Bagi Bengkulu

BACA JUGA:Perkara Korupsi Gedung PA Tunggu Hasil Audit Kerugian Negara

Ceramah yang sempat tertunda, lantaran terjadi listrik padam, sehingga menyebabkan gelap gulita dalam tempo menit, kembali melanjutkan tausiyahnya yang mengulas seputar kematian. 

Kematian itu pasti, tidak perduli jabatan, kekayaan, pendidikan. Setelah manusia mati, yang sangat dinanti oleh almarhum adalah doa dari keluarga dan umat muslim yang masih hidup.

Dalam kesempatan itu, penceramah menegasi bahwa sejatihnya hubungan baik, tidaklah sebatas dilakukan di dunia saja. Tapi kebaikan itu, dapat terus berlanjut oleh siapapun, meski orang tersebut telah berpindah alam yakni alam kubur, manakala seseorang telah meninggal dunia. 

Maka diserukanlah untuk bantu membantu kepada sesama yang dapat dilakukan dengan cara bersedekah, meski hanya dengan seteguk air, jika tak juga mampu bersedekalah dengan ayat Alquran. Jika tak juga mampu, berdoalah untuk ampunan Allah bagi almarhum/ah, siapa pun umat muslim itu.

BACA JUGA:Pejabat Pemprov Bengkulu Diminta Tingkatkan Pemahaman Hukum

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan