Ikan Laut Bakal Mahal

Ikan Laut Bakal Mahal-Radar Utara/Benny Siswanto-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Lepas sejenak soal gerusan ombak laut ke daratan jalur lintas barat Sumatera. Jelasnya, sudah sepekan ke belakang, aktivitas nelayan tradisional juga cenderung di daratan. 

Ombak yang belum bersahabat, menjadi alasan utama untuk mengurungkan niat melaut ke wilayah tangkap nelayan tradisional yang kini kian menjorok ke laut dalam, pasalnya rusaknya terumbu karang gegara trawl alias si pukat harimau.

Koordinator Asosiasi Nelayan Tradisional Provinsi Bengkulu wilayah Bengkulu Utara, Rusman, tak menampik kondisi cuaca laut yang tengah tidak bersahabat belakangan ini. 

Diterangkannya, saat nelayan tidak melaut, dimanfaatkan untuk memperbaiki perkakas melaut seperti sampan hingga alat tangkap. 

BACA JUGA:Dinas Perikanan Targetkan Produksi Ikan Laut 22.000 Ton

BACA JUGA: Jelang Ramadhan, Harga Ikan Laut di Mukomuko Masih Stabil

"Sembari menunggu ombak laut lebih bersahabat," kata Rusman, Minggu, 9 Juni 2024. 

Sedikit banyak, lanjut Rusman, kondisi laut yang tengah gelombang tinggi, berimbas dengan jumlah tangkapan. 

Kalau pun pada waktu-waktu tertentu bisa menebar jala, kata dia, jelas aktivitas yang dilakukan pun tidak seperti biasa. 

"Melaut pun tidak maksimal. Sehingga hasil tangkapan juga merosot drastis," ungkapnya. 

BACA JUGA:Ikan Laut Melimpah Harga Murah. Harga Bawal Jadi Segini...

BACA JUGA: Heboh! Ikan Laut Mendarat ke Pantai Putri Hijau

Sebagaimana hukum pasar, begitu juga terjadi dengan harga ikan di pasaran yang kondisinya seperti mencari Bahan Bakar Minyak atau BBM di awal-awal pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Bengkulu Utara : langka!. 

"Semoga cuaca segera membaik. Karena jika terus tidak membaik, situasi yang sama juga ekonomi nelayan yang tidak baik-baik saja," ungkap aktivis nelayan tradisional ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan