Waspadai Kenaikan Harga Bapok Akibat Kelangkaan BBM
Waspadai Kenaikan Harga Bapok Akibat Kelangkaan BBM-Radar Utara/Benny Siswanto-
BACA JUGA:DAK PAUD di Mukomuko Rp700 Juta
Masih menggunakan program yang sama yakni Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sebelumnya didistribusikan oleh Jasa Prima Logistik (JPL). JPL merupakan anak perusahaan di bawah kendali Bulog.
"Berdasarkan DO, kebutuhan berasnya sebanyak 353,7 ton," bebernya, soal beras dengan kualifikasi medium tersebut.
Secara program, bansos pangan ini tidak lagi digulirkan lewat Kementerian Sosial (Kemensos).
Sejak Januari, pemerintah mendistribusikannya lewat PT Pos Indonesia itu yang digandeng Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Diketahui kuota Bantuan Pangan (Bapang) untuk Kabupaten Bengkulu Utara (BU) tahun ini, diterima lebih dari 36 ribu. Itu artinya, nyaris 360-an ton saban bulannya.
BACA JUGA:Dukung Pilkada 2024, Kemendagri Ingatkan Efektivitas Anggaran
BACA JUGA:Pendamping Helmi, Masih Tunggu Keputusan DPP PAN
Sudah diwartakan media ini, Pertamina Bengkulu telah melakukan evakuasi tongkang dan bakal melanjut dengan penyelaman untuk melokalisir kerusakan pipa yang terjadi.
Pertamina juga memastikan, pasokan harian ke daerah-daerah di Provinsi Bengkulu juga secara jumlah tetap aman.
Hanya saja, adanya alur suplai pasokan yang dilakukan dari Terminal BBM Lubuk Linggau Sumatera Selatan, Terminal BBM Panjang Provinsi Lampung dan Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
"Jadi ketiga Terminal BBM ini untuk sementara membantu suplai BBM di Provinsi Bengkulu," Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan. (*)