Waspadai Kenaikan Harga Bapok Akibat Kelangkaan BBM
Waspadai Kenaikan Harga Bapok Akibat Kelangkaan BBM-Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Lonjakan harga kebutuhan pokok atau bapok, patut diwaspadai sebagai rembetan negatif, kelangkaan Bahan Bakar Minyak atau BBM di Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.
Pertamina Bengkulu juga patut mengambil langkah-langkah strategis, cepat dan terukur menyikapi kerusakan salah satu pipa transmisi distribusi yang rusak, yang diklaim sebagai akibat insiden tongkang menabrak pipa milik perusahaan pelat merah ini.
"Kami khawatir, harga bahan pokok di daerah terimbas kalo BBM susah gini. Karena BBM ini sangat rentan, untuk membuat lonjakan kebutuhan pokok di daerah melonjak, ketika BBM langka," ujar Suripto, seorang pengendara motor yang tengah antre di SPBU Gunung Alam, dibincang Rabu, 5 Juni 2024.
Belum terjadinya kelangkaan BBM, disebab alur pengirimannya diubah dari awalnya Pertamina Bengkulu, menjadi disuplai dari Terminal BBM Teluk Kabung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), lonjakan harga beberapa kebutuhan pokok sudah menjadi keluhan di masyarakat.
BACA JUGA:Dukung Pilkada 2024, Kemendagri Ingatkan Efektivitas Anggaran
BACA JUGA:Pendamping Helmi, Masih Tunggu Keputusan DPP PAN
Utamanya beras, yang harganya sudah menembus Rp 25 ribu percupaknya. Belum lagi harga telur ayam hingga bawang putih di pasaran yang kian membuat masyarakat berkerut kening, lantaran bertambah pening.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Bengkulu Utara, Sabani, SH, menyampaikan daerah juga tetap memiliki program stabilisasi harga-harga kebutuhan pokok yang bersinergi dengan lintas pihak.
"Sinerginya mulai dari Bapanas, Bulog hingga pelaku usaha," sebut Sabani, belum lama ini.
Stabilisasi harga ini diakui Sabani, memiliki keterbatasan. Selain anggaran. Mantan Camat Batiknau itu bilang, pemerintah dan daerah juga tetap mengambil langkah-langkah bijak.
BACA JUGA:Aplikasi SIKRESNA Diluncurkan, Profesionalisme ASN Ditargetkan Meningkat
BACA JUGA:4 Pejabat Eselon II Dilantik, 2 Masih Berproses
"Apalagi sistem ekonomi ini ditunjang 3 segmen penting, yakni pemerintah, masyarakat dan juga dunia usaha. Ini harus dimenej dengan baik," bebernya.
Sejauh ini, terus dia, stabilisasi yang dilakukan lebih kepada menjaga iklim bisnis, namun tetap menjaga tingkat daya beli.