Disorot KPK, Bakal Ada Sistem Baru Terkait Gaji ASN
Ilustrasi-IST-
"Pangkalan data ini pun akan menjadi bagian dalam pengambilan keputusan," terusnya lagi menjelaskan.
Untuk diketahui, struktur APBD nasional Tahun Anggaran (TA) 2024, nilai pagunya mencapai Rp 1.317.896,06 miliar.
Penelusuran RU, hingga periode per 30 Mei 2024, realisasinya di angka 343.153,64 miliar atau 26 persen.
BACA JUGA:Subak, Sistem Irigasi Sarat Filosofi dari Bali
BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Surga Kecil di Ranu Darungan
Total Transfer Keuangan dan Dana Desa nilainya Rp 858.160,30 miliar. Pendapatan Asli Daerah atau PAD tahun ini juga diproyeksikan di angka Rp 381.881,20 miliar dengan realisasi tahun berjalan sebanyak 26 persen.
Proyeksi PAD secara nasional ini, terbagi dalam empat simpul proyeksi mulai dari pajak daerah sebesar Rp 276.774,58 miliar, retribusi daerah Rp 33.515,10 miliar.
Selanjutnya, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp 13.100,13 miliar serta pendapatan lain-lain yang sah sebesar Rp 58.491,38 miliar.
Dari total APBD secara nasional sebesar Rp 1.317.896,06 M, Belanja Pegawai masih menggelayut paling dominan sebesar Rp 464.295,42 miliar yang sudah terealisasi alias terserap sebesar Rp 140.239,48 miliar.
BACA JUGA:Tahun Depan, DKP Bengkulu Rencanakan Buat 23 Rumpon Ikan
BACA JUGA:Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Melesat ke Peringkat 22 Dunia
Sedangkan total belanja daerah tahun ini angkanya Rp 1.381.530,14 miliar dengan serapan sebesar Rp 282.363,85 miliar. Maka diketahui, realisasinya di angka 20.44 persen.
Transformasi digital untuk pelayanan publik, akan dimulai secara massif di Indonesia pada September mendatang lewat satu aplikasi tunggal milik pemerintah.
Ini sejalan dengan langkah pemerintah yang merilis rumah besar kanal pelayanan publik yang baru saja diluncurkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bernama INA Digital.
Ina Digital, merupakan sebuah aplikasi milik pemerintah menyikapi ribuan aplikasi alih-alih mempermudah layanan yang dilakukan secara mandiri, kementerian dan lembaga.