Mengenal Lebih Dekat Habitat Raflesia, Bunga Terbesar Nomor 1 Di Dunia. Mekar Tanpa Batang & Akar...

Reporter: Eri Helmian |

Editor: Ependi |

Kamis , 16 May 2024 - 21:18

Mengenal Lebih Dekat Habitat Raflesia, Bunga Terbesar Nomor 1 Di Dunia. Mekar Tanpa Batang & Akar...-Radar Utara/ Eri Helmian -

- Bercuaca dingin

Bunga Raflesia biasanya tumbuh dataran tinggi, pada area hutan perbukitan yang umumnya bercuaca dingin akibat curah hujan yang tinggi.

Iklim yang lembab dan dingin menjadi ciri khas habitat bunga raksasa ini.

Belum pernah ditemukan bunga Raflesia tumbuh di tempat tempat yang bercuaca panas seperti pada daerah pantai.

- Lereng alami

Dikarenakan habitat bunga Raflesia adalah kawasan pegunungan atau perbukitan.

Biasanya bunga ini akan tumbuh pada lereng yang memiliki kemiringan dan sudut tertentu.

Namun dapat dipastikan, puspa unik ini akan tumbuh pada lereng lereng alami yang terbentuk oleh alam, bukan lereng hasil buatan manusia seperti galian irigasi atau petak petak sawah.

- Tempat yang jarang dijamah manusia

mengenal lebih dekat habitat raflesia, bunga terbesar nomor 1 di dunia. mekar tanpa batang & akar...                            radarutara.bacakoran.co - semua orang tentu suka melihat bunga, terlebih lagi bunga  berukuran besar, unik dan berwarna cerah seperti bunga raflesia.
kendatipun mengeluarkan aroma tidak sedap pada saat mekar, namun bunga "ajaib" yang bisa mekar tanpa batang, tanpa daun dan akar ini, sangat memanjakan mata  bagi siapa saja yang memandangnya. 
selain di indonesia, khususnya provinsi bengkulu, sebenarnya bunga raflesia bisa dijumpai di wilayah asia lainnya.
seperti di malaysia, brunai, thailand dan filipina. 
baca juga:pekerjaan fisik tmmd ke-120 kodim 0423/bu sampai pada tahap pembangunan sumur bor
baca juga:disaksikan kepala dpmd, pemdes aur gading titik nol pembangunan fisik 2024
akan tetapi untuk keragaman jenis, sampai saat ini provinsi bengkulu masih memegang rekor terbanyak.
 dari 33 species yang telah tercatat, 14 species diantaranya ada di indonesia.
dan dari 14 species di indonesia tersebut, 11 species berasal dari provinsi bengkulu.
bunga raflesia yang telah menjadi ikon provinsi bengkulu, tercatat pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu jendral thomas stamford raffles yang bernama dr. joseph arnold pada tahun 1818 di kabupaten bengkulu selatan.
baca juga:bismillah...17 mei, kloter 6 jamaah calon haji bengkulu utara diberangkatkan dari arga makmur
baca juga:mengenal bekasam, lauk khas sumatera. begini caranya membuat dan memasaknya
 sejak saat itu bunga yang bisa mencapai diameter hingga 1 meter.
dengan bobot mampu mencapai 10 kg ini, mulai dikenal secara luas.dengan nama raflessia arnoldi.
sebagai puspa langka, bunga raflesia hanya dapat tumbuh di hutan hujan tropis yang selalu basah dan lembab. 
konon bunga jenis parasit yang membutuhkan inang tumbuhan merambat ini pernah dibudidayakan di luar habitatnya.
baca juga:awali pembangunan, pemdes talang jambu titik nol 4 titik jalan usaha tani 2024.
baca juga:awas!!! ada raja pangkas di bengkulu utara
meskipun tumbuh, berkelopak lima, berwarna merah dengan bintik putih, namun ukurannya tidak sebesar yang tumbuh pada habitat aslinya.
lalu seperti apa suasana alam tempat bunga raflesia biasa tumbuh? 
berikut akan kami paparkan berdasarkan pantauan radarutara.bacakoran.co pada titik titik lokasi yang sering dijumpai bunga raflesia.
tepatnya di kelurahan kemumu, kecamatan arma jaya, kabupaten bengkulu utara.
baca juga:antara jum'at berkah dan jum'at bersih, begini masyarakat memaknainya
baca juga:desa rama agung, miniaturnya indonesia di bengkulu utara. hidup berdampingan di tengah keragaman
- tempat rimbun
tempat yang rimbun, atau tempat yang masih memiliki pohon pohon pelindung dan kurangnya pencahayaan.
adalah area yang ideal bagi pertumbuhan bunga raflesia. 
kondisi hutan rimbun dan kurangnya sinar matahari, mungkin berkaitan dengan kenyataan.
bahwa bunga raflesia merupakan jenis parasit yang tidak membutuhkan proses fotosintesis, dikarenakan tidak berdaun serta mendapatkan sumber makanan dari inangnya.
baca juga:pemdes jogja baru salurkan blt dd bulan april dan mei, sekaligus titik nol pembangunan fisik ta 2024
baca juga:tabuh gong, bupati mian buka program tmmd kodim 0423 bengkulu utara
- bercuaca dingin
bunga raflesia biasanya tumbuh dataran tinggi, pada area hutan perbukitan yang umumnya bercuaca dingin akibat curah hujan yang tinggi. 
iklim yang lembab dan dingin menjadi ciri khas habitat bunga raksasa ini. 
belum pernah ditemukan bunga raflesia tumbuh di tempat tempat yang bercuaca panas seperti pada daerah pantai.
baca juga:pekerjaan fisik tmmd ke-120 kodim 0423/bu sampai pada tahap pembangunan sumur bor
baca juga:disaksikan kepala dpmd, pemdes aur gading titik nol pembangunan fisik 2024
- lereng alami
dikarenakan habitat bunga raflesia adalah kawasan pegunungan atau perbukitan.
biasanya bunga ini akan tumbuh pada lereng yang memiliki kemiringan dan sudut tertentu. 
namun dapat dipastikan, puspa unik ini akan tumbuh pada lereng lereng alami yang terbentuk oleh alam, bukan lereng hasil buatan manusia seperti galian irigasi atau petak petak sawah.
baca juga:bismillah...17 mei, kloter 6 jamaah calon haji bengkulu utara diberangkatkan dari arga makmur
baca juga:mengenal bekasam, lauk khas sumatera. begini caranya membuat dan memasaknya
- tempat yang jarang dijamah manusia
bunga langka yang satu ini benar benar hanya dapat tumbuh di lokasi yang masih alami. 
pada hamparan yang sudah dibuka dan beralih fungsi menjadi ladang atau perkebunan, tidak akan dapat ditemui bunga raflesia. 
demikian juga pada tanah tanah yang sering dipergunakan sebagai jalan, walaupun masih dalam lingkungan hutan, maka tidak akan ditumbuhi bunga raflesia. 
baca juga:awali pembangunan, pemdes talang jambu titik nol 4 titik jalan usaha tani 2024.
baca juga:awas!!! ada raja pangkas di bengkulu utara
melihat betapa sulitnya bunga raflesia dapat tumbuh, sudah selayaknya upaya menjaga habitat flora yang dilindungi ini lebih dimaksimalkan lagi. 
demi melestarikan keberlangsungan puspa langka yang telah dinobatkan sebagai bunga raksasa terbesar nomor 1 di dunia. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 17 Mei 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan