Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis

Kadis Kesehatan, Bustam Bustomo, SKM ketika menunjukkan piagam penghargaan atau sertifikat dari Ombudsman RI bebara waktu lalu.-Radar Utara/ Wahyudi -

Kendati sejak beberapa tahun lalu, wilayah ini tidak ditemukan warga yang mengidap penyakit frambusia dan filariasis.

Namun tetapi tidak tertutup kemungkinan penyakit itu muncul karena dibawa dari luar.

BACA JUGA: Air PDAM Mukomuko Sementara Berhenti Muncrat

BACA JUGA: Sabtu Ini Deadline Perpanjangan Pendaftaran PPS Pilkada 2024

"Tidak menutup kemungkinan. Seperti malaria, kita sudah bebas dari penyakit itu, tetapi ada saja warga dicurigai mengidap penyakit itu karena diduga berasal dari luar daerah," jelasnya.

Untuk itu, seluruh puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan harus aktif melakukan pemantauan dan deteksi dini penyakit terutama penyakit frambusia dan filariasis.

Petugas Dinkes, sambung Bustam, terakhir menemukan ada satu warga dari Desa Tanah Rekah dinyatakan positif terkena penyakit kaki gajah pada tahun 2017.

Meski warga yang berusia 35 tahun tersebut positif kaki gajah, tingkat infeksi dalam tubuhnya belum begitu parah.

BACA JUGA:Juara Umum MTQ Ke VI Tingkat Kabupaten Direbut Kecamatan Ipuh

BACA JUGA:Cara Unik Warga Tanah Rekah Mukomuko Usir Buaya Dengan Petasan

Kemudian Mukomuko ditetapkan bebas dari penyakit frambusia atau infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum pertenue.

"Karena sejak tahun 2018 tidak lagi ditemukan penyakit tersebut. Selain itu, tim dari Kemenkes juga telah melakukan survei untuk memastikan daerah ini bebas dari frambusia. Maka kita baru mendapatkan sertifikat," pungkasnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan