Sistem Keuangan Indonesia di Tengah Tensi Tinggi Geopolitik

Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menyebut sistem keuangan Indonesia sepanjang kuartal I-2024 terus terjaga di tengah eksalasi tensi geopolitik.- ANTARA FOTO-

Sejalan dengan stabilitas sistem keuangan yang terjaga, kondisi ekonomi Indonesia pada periode tersebut juga diperkirakan tetap resilien dan terjaga.

“KSSK akan terus melakukan assessment forward looking atas kinerja perekonomian dan sektor keuangan terkini seiring dengan risiko ketidakpastian ekonomi dan keuangan global yang meningkat,” tuturnya.

BACA JUGA:Sertifikasi HAM Kerek Reputasi Pebisnis Nasional di Tingkat Global

BACA JUGA:Dana KUR Dukung UMKM Naik Kelas

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati juga sempat membeberkan strategi untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang konsisten berada di atas 5 persen.

 

Menjaga Tiga Sektor

Menurut Menkeu, ada tiga sektor yang perlu dijaga dan dipastikan keberlangsungannya, yakni pendidikan, kesehatan dan perlindungan sosial.

“Namun, pendidikan dan kesehatan menjadi kunci, termasuk, perlindungan sosial bagi masyarakat yang rentan. Kualitas dan kesejahteraan manusianya merupakan salah satu aspek utama yang harus dijaga. Namun, pembangunan infrastruktur tidak boleh terlupa karena merupakan penunjang utama mobilitas dan produktivitas,” ujarnya seperti dikutip dari akun instagramnya @smindrawati.

Sebagai informasi, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2024 akan mampu mencapai 5,17 persen secara tahunan (year on year/yoy).  

BACA JUGA:Surplus Neraca Perdagangan Topang Perekonomian

BACA JUGA:Menko Marves Tekankan Lima Aspek Penting Ini, Demi Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Proyeksi Sri Mulyani tersebut hampir mendekati asumsi ekonomi makro untuk pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun, di level 5,2 persen (yoy). “Untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 kami perkirakan tumbuh di 5,17 persen jadi cukup dekat dengan asumsi makro,” tuturnya.

Wajar saja Sri Mulyani masih optimitis ekonomi tetap tumbuh lebih dari 5 persen, sejalan dengan capaian PMI manufaktur Indonesia yang terus ekspansif di tengah tantangan global. PMI Manufaktur Indonesia per Maret 2024 mencapai 54,2. Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) terus stabil di level 123,8.

Di samping itu, mandiri spending index masih dalam posisi kuat di 46,9 yang dipengaruhi momen Ramadan dan Idulfitri.  Begitu juga dengan kinerja konsumsi listrik untuk bisnis juga tercatat masih  positif di 7,5 persen meskipun di industri mengalami kontraksi. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan