Muhasabah Diri Atas Salah Kaprah di Momentum Idul Fitri
Ziarah menjadi satu hal yang khas di Indonesia saat lembaran-Radar Utara/ Benny Siswanto -
BACA JUGA:Libur Lebaran, Antisipasi Peningkatan Volume Sampah. Begini Kata Gubernur
"Itulah semangat dari laqum dinnukum waliyyadin. Berpegang teguh pada prinsip, namun tetap menghormati adanya perbedaan," tegasnya.
Dijumput dari laman resmi Nahdlatul Ulama atau NU, Syekh Sulaiman bin Muhammad bin Umar al-Bujairomi sudah menegasi soal esensi lebaran.
Dalam kitabnya; Hasiyah al-Bujairami alal Khatib menjelaskan, esensi dari hari raya, bukanlah sekadar tentang pakaian baru dan sesuatu yang serba baru.
Walaupun, pada dasarnya dianjurkan, (sunnah) menggunakan pakaian baru. Namun, pada hakikatnya, maksud dan makna hari raya adalah bukan semata-mata perkakas zohir yang serba baru.
BACA JUGA:Wisata Alam Selama Libur Lebaran, Kepala Siring Kemumu Mulai Ramai Pengunjung
BACA JUGA:Jangan Lewatkan! Ini 7 Manfaat Puasa Syawal Bagi Kesehatan
فائدة: جعل اللّه للمؤمنين في الدنيا ثلاثة أيام: عيد الجمعة والفطر والأضحى، وكلها بعد إكمال العبادة وطاعتهم. وليس العيد لمن لبس الجديد بل هو لمن طاعته تزيد، ولا لمن تجمل باللبس والركوب بل لمن غفرت له الذنوب.
Artinya, “Faidah: Allah swt menjadikan tiga hari raya di dunia untuk orang-orang yang beriman, yaitu, hari raya jum’at, hari raya Fitri, dan Idul Adha.
Semua itu, (dianggap hari raya) setelah sempurnanya ibadah dan ketaatannya. Dan Idul Fitri bukanlah bagi orang yang menggunakan pakaian baru. Namun, bagi orang yang ketaatannya bertambah.
Idul Fitri bukanlah bagi orang yang berpenampilan dengan pakaian dan kendaraan. Namun, Idul Fitri hanyalah bagi orang yang dosa-dosanya diampuni.”
BACA JUGA:Banyak Yang Belum Tau! Berikut 9 khasiat dan Manfaat Dari Bunga Pepaya
BACA JUGA:Tak Lagi Anggarkan Untuk DDTS, Edwar: Tangani Drainase dan Jembatan di Pasar Ujung Kepahiang
(Syekh Sulaiman al-Bujairami, Hasiyah al-Bujairami alal Khatib, juz 5, h. 412). (*)