Capaian Terbesar Produksi Minyak Mentah di Tangan Anak Bangsa
Petugas melakukan pengecekan meter flow fuel instrument di Stasiun Pengumpul ABG Pertamina EP Jatibarang Field di Indramayu, Jawa Barat. Sebagai sumber energi strategis, migas menyumbang ke kas negara hingga Rp230,4 miliar lewat Badan Layanan Umum (BLU) M--
Selebihnya adalah WK Migas dari penawaran di 2022, yang baru diteken pada 2023.
Adapun Total Firm Commitment dari penandatanganan 13 WK Migas pada 2023 tersebut sebesar USD178,6 juta.
BACA JUGA: Gasifikasi Pembangkit Listrik Menuju Bebas Emisi Karbon
BACA JUGA:Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional
Rinciannya dari ke 13 WK Migas yang ditandatangani tersebut tersebar di berbagai wilayah Indonesia, yakni Offshore Northwest Aceh, Bireun Sigli, Offshore Southwest Aceh, West Kampar, Jabung Tengah, Beluga, East Natuna, Paus, Sangkar, Bengara I, Akia, Peri Mahakam, dan Bunga.
Jika ditinjau lagi dari sisi produksi, sebanyak 68% produksi minyak mentah di Indonesia berasal dari Pertamina.
Hal ini menjadikan BUMN migas tersebut sebagai produsen minyak mentah terbesar di Indonesia.
Hingga akhir 2023, tercatat tingkat produksi subholding hulu PT Pertamina Hulu Energi mencapai 566 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD). Angka itu setara dengan 68% produksi minyak mentah nasional.
BACA JUGA:Jauh Panggang dari Api Resesi
BACA JUGA:Langkah Antisipatif Jelang Kemarau Tiba
Sementara itu, untuk produksi gas 2023 dari subholding hulu menyumbang 33% produksi nasional. Jumlahnya setara dengan 2.766 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD). Dengan demikian, total produksi migas Pertamina mencapai 1.044 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkap, berdasarkan data SKK Migas, sebagian besar dari 10 perusahaan produsen minyak terbesar yang beroperasi di dalam negeri, merupakan anak usaha atau afiliasi Pertamina. “Ini menunjukkan komitmen kami dalam menjaga ketahanan energi nasional,” ucap Fadjar.
Produksi migas terbesar berasal dari Pertamina EP, Pertamina ONWJ, Pertamina Hulu Mahakam, serta Pertamina Hulu Rokan yang mengambil alih operasional Blok Rokan pada Agustus 2021. Blok Rokan mampu menyumbang produksi minyak tertinggi di Indonesia, yakni sebesar 161.623 barel per hari.
Sementara itu, Kementerian ESDM mencatat pada 2023 untuk investasi migas tercapai USD15,6 miliar dari target USD17,4 miliar. Dengan lifting minyak sebanyak 605,5 MBOPD dari target 660 MBOPD, disusul dengan lifting gas bumi sebanyak 960 MBOEPD dari target 1.100 MBOEPD.
BACA JUGA: Mengembangkan Pariwisata Hijau Berkelanjutan di IKN