Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional
Memiliki prospek positif, industri gim Indonesia akan dikembangkan. Dari data Kemenparekraf, Gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021. ANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja--
RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Industri gim (game) merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi besar.
Lembaga riset IBISWorld pada tahun 2020 mencatat, ketika wabah virus corona merebak, pengeluaran masyarakat global terhadap gim telah mencapai angka USD205 miliar (Rp3.198 triliun).
Pada 2022, mengutip data Fortune Business Insight, nilai pasar gim global pada 2022 sudah sebesar USD249,55 miliar (Rp3.892,98 triliun).
Angka tersebut tumbuh 12,9 persen menjadi USD281,77 miliar (Rp4.395,61 triliun) pada 2023 dan diprediksi untuk terus meningkat hingga USD665,77 miliar (Rp10.386 triliun) di 2030 nanti.
BACA JUGA:Indonesia dan Prancis Tingkatkan Kerja Sama Bisnis di Bidang Maritim
BACA JUGA:Royalti Perkuat Industri Musik Nasional
Industri ini di banyak negara telah berkembang sangat pesat. Lihat saja bagaimana 3 dari 13 perusahaan terbesar di Polandia ditempati oleh pengembang gim.
Mereka sejajar dengan raksasa perminyakan dan perbankan negara di timur Eropa ini.
Selain itu, 96 persen penghasilan industri gim berasal dari ekspor dan membuka 9.700 lapangan kerja. Itu baru yang produksi, belum termasuk pemasaran, manajemen, dan belum lain-lain.
Situasi hampir mirip juga terjadi di Korea Selatan (Korsel) ketika industri gim mereka mampu mendulang cuan hampir USD20 miliar (Rp468 triliun) per tahun.
BACA JUGA:Pelabuhan Berkelas Dunia Ada di Makassar
BACA JUGA: Jaminan Pupuk Bersubsidi Cukup
Hanya 2 persen dari penggemar gim (gamer) di Korsel yang bermain gim buatan asing. Sisanya memainkan gim lokal sehingga mampu menciptakan 90.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat negara tersebut.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Melansir data lembaga riset gim global asal Belanda, Newzoo, mereka memprediksi pertumbuhan penerimaan Indonesia dari gim sebesar USD1,74 miliar (Rp27,14 triliun) pada 2021.