Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional

Memiliki prospek positif, industri gim Indonesia akan dikembangkan. Dari data Kemenparekraf, Gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021. ANTARA FOTO/ Muhammad Adimaja--

Jika memakai data “Outlook Pariwisata & Ekonomi Kreatif 2021/2022” terbitan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), subsektor aplikasi dan gim berhasil menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp31,25 triliun pada 2021. Aplikasi dan gim menjadi subsektor dengan laju pertumbuhan tertinggi kedua (sebesar 9,17 persen), setelah subsektor televisi dan radio (9,48 persen). 

Angka tersebut diperkirakan dapat melonjak menjadi USD2,5 miliar (Rp39 triliun) pada 2025 nanti. Newzoo sendiri menempatkan Indonesia pada posisi ke-16 dunia dari sisi penerimaan terhadap industri gim.

BACA JUGA: Industri Indonesia di Tengah Resesi Global

BACA JUGA: Bank Indonesia Jamin Utang Luar Negeri Aman dan Terkendali

Menurut Asosiasi Game Indonesia (AGI), tak sulit untuk mengejar target tersebut lantaran tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun untuk industri gim nasional memakai skala Compound Annual Growth Rate (CAGR) bisa sebesar 51 persen.

Indonesia merupakan kekuatan tersendiri dalam industri gim khususnya di kawasan Asia Tenggara. Data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2021 lalu mengungkapkan, jumlah gamer di tanah air sudah menyentuh angka 174,1 juta orang.

Diperkirakan, pada 2025 nanti dapat bertumbuh hingga 192,1 juta orang atau 43 persen dari populasi gamer di Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan "Peta Ekosistem Industri Gim Indonesia 2021" yang diterbitkan Kominfo bekerja sama dengan Niko Partners disebutkan bahwa setiap gamer rata-rata bermain 11 jam per minggu melalui telepon seluler (ponsel) pintar.

BACA JUGA: KAI Commuter Tandatangani Kerja Sama dengan JRTM Jepang

BACA JUGA: Telkom Boyong Empat Penghargaan di BCOMSS 2024

Peraturan Menteri Kominfo nomor 11 tahun 2016 tentang Klasifikasi Permainan Interaktif turut diterbitkan mengenai kebijakan batasan usia untuk gim dalam bentuk Indonesia Game Rating System (IGRS).

Indonesia secara intensif rutin memproduksi konten-konten gim. Menurut Virtual SEA, hingga Januari 2024 lalu Indonesia menyumbang 256 gim di platform Steam, terbanyak di Asia Tenggara.

Kreativitas pengembang gim lokal juga terlihat pada gelaran gim internasional, Global Game Jam yang diadakan Kemenparekraf di 10 kota pada 22--28 Januari 2024 lalu.

Sebanyak 633 peserta ditantang dalam waktu 48 jam untuk menciptakan gim bertema Make Me Laugh. Para peserta mampu menghasilkan 126 karya gim.

BACA JUGA:Sudah Dianggarkan, Kapan Motor Dinas Kades Direalisasikan?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan