Banner Dempo - kenedi

Mengatasi Kenaikan Harga Pangan

Warga membeli beras murah dalam operasi pasar bertajuk Gerakan Pangan Murah di Pinang Merah, Alam Barajo, Jambi. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan--

RADARUTARA.BACAKORAN.CO- Bahan pokok (utamanya pangan) tersedia dengan harga terjangkau. Begitulah harapan masyarakat, baik itu pada saat hari biasa dan terlebih pada periode hari besar keagamaan nasional (HBKN) di tanah air. Harapan besar masyarakat itulah yang menjadi fokus perhatian pemerintah.

Oleh karena itu, berbagai strategi dijalankan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan dan menjaga harga bahan pokok tetap stabil.

Satu di antaranya, khususnya menjelang Ramadan 2024 dan Hari Raya Idulfitri 1445 H ini, Kementerian Perdagangan meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

“Masyarakat jangan khawatir bahwa kami dari pemerintah siap untuk peningkatan ketersediaan bahan pangan baik di pasar tradisional, pasar modern, maupun melalui Gerakan Pangan Murah yang dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota dan provinsi,” jelas Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Isy Karim  dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema 'Kondisi Harga Bahan Pokok’.

BACA JUGA:April 2024, Ini Pendapatan Yang Bakal Diperoleh ASN

BACA JUGA:Pecat Dirut RSUD M. Yunus, Gubernur Bengkulu Berpotensi Digugat ke PHI

Jaminan ketersedian bahan pangan, khususnya beras, mendapat dukungan penuh semua pihak yang terkait.

Hal itu diungkap Direktur Distribusi dan Cadangan Makanan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rachmi Widiriani,   dengan mengutip hasil rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Keputusan rapat koordinasi juga mencakup penggiatan gerakan pangan murah di seluruh provinsi dan kabupaten/kota dengan mitra asosiasi dan BUMN yang menawarkan harga lebih terjangkau," ujar Rachmi dalam FMB9 sebagaimana disimak www.indonesia.go.id.

Sejauh ini, ketersediaan bahan pokok, khususnya beras dipastikan aman. Berdasarkan pemantauan di aplikasi Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), jelas Dirjen Isy Karim, cadangan beras nasional  lebih dari 1,2 juta ton beras cadangan, ditambah dengan cadangan untuk keperluan komersial menjadi 1,4 juta ton.

BACA JUGA: Aristoteles, Penemu Ilmu Mantik, Guru dari Alexander Agung

BACA JUGA: Bank Indonesia Jamin Utang Luar Negeri Aman dan Terkendali

Penyebab Lonjakan Harga

Kenaikan harga beras menjelang puasa 2024,  tidak lepas dari adanya ketakseimbangan supply dan demand. Permintaan naik, tapi ketersedian beras turun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan