AWAS Demam Berdarah..Puskesmas Tanjung Harapan Imbau Masyarakat Lakukan 3M Plus

Reporter: Sigit haryanto |

Editor: Ependi |

Selasa , 12 Mar 2024 - 21:13

AWAS Demam Berdarah..Puskesmas Tanjung Harapan Imbau Masyarakat Lakukan 3M Plus-radarsulbar.fajar.co.id-

Untuk didaur ulang guna menghindari gigitan nyamuk baik siang maupun malam.

"Masyarakat juga harus mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan memperbanyak minum air putih. Disamping, itu juga tidak kalah pentingnya membersihkan rumah baik di dalam maupun luar rumah. Karena kebersihan lingkungan kunci utama untuk mencegah serangan DBD," jelasnya.

Lebih jauh, Harmen menambahkan, bagi warga yang merasakan demam.

Agar segera dibawa menuju sarana kesehatan terdekat, bisa ke bidan desa maupun Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.

Di sisi lain, lanjut Harmen, Puskesmas juga akan menggerakkan petugas Kesling untuk memberi edukasi kepada masyarakat secara luas.

"Kami mengajak semua masyarakat untuk bisa mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dengan cara memberantas sarang nyamuk (PSN) dengan melaksanakan kegiatan gotong royong bersama-sama," demikian Harmen. (*)

awas demam berdarah..puskesmas tanjung harapan imbau masyarakat lakukan 3m plus                            ketrina.radarutara.bacakoran.co - lonjakan kasus demam berdarah dengue (dbd) yang terjadi di beberapa desa dan kecamatan. khususnya di wilayah ketrina (ketahun, putri hijau, napal putih, ulok kupai, marga sakti sebelat dan pinang raya).
hingga meningkatnya jumlah pasien dbd yang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit (rs), turut menjadi perhatian serius bagi jajaran puskesmas tanjung harapan, kecamatan ulok kupai.
diakui kepala puskesmas tanjung harapan, harmen, s.km.
kendati sampai hari ini di wilayah kerjanya belum ditemukan kasus dbd yang menonjol. 
baca juga:selama ramadhan, pelayanan masyarakat harus tetap maksimal
baca juga: soal kabar kerugian negara rp300 juta & realisasi dana desa ta 2023. ini kata kades lebong tandai...
namun serangan dan lonjakan kasus dbd yang tengah merata terjadi di beberapa wilayah dan desa lainnya,  patut untuk diwaspadai. 
harmen tak ingin masyarakat terlena dan terjadi lonjakan kasus dbd di wilayah puskesmas tanjung harapan.
"alhamdulillah sampai hari ini di wilayah kerja kita belum ditemukan adanya laporan kasus dbd yang menonjol. tapi kondisi ini harus tetap diwaspadai oleh seluruh masyarakat," pungkas harmen.
untuk mencegah timbulnya kasus dbd,  harmen meminta kepada seluruh lapisan masyarakat di masing-masing desa.
baca juga:pt air muring wajib bangun kebun masyarakat 20 persen saat perpanjangan izin hgu. ketua stab tegaskan ini...
baca juga: debit air tak terkendali dan irigasi primer terancam jebol
untuk menerapkan atau melakukan 3m plus yang meliputi menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin. 
menutup rapat semua tempat penyimpanan air baik di dalam maupun di luar rumah dan terakhir masyarakat dapat memanfaatkan limbah barang bekas.
untuk didaur ulang guna menghindari gigitan nyamuk baik siang maupun malam. 
"masyarakat juga harus mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup dan memperbanyak minum air putih. disamping, itu juga tidak kalah pentingnya membersihkan rumah baik di dalam maupun luar rumah. karena kebersihan lingkungan kunci utama untuk mencegah serangan dbd," jelasnya.
baca juga:uji kompetensi keahlian di smkn 10 bengkulu utara, ditutup dengan doa bersama
baca juga: soal hgu dan hasil ukur bpn, kebun kas desa karya pelita di luar hgu. kades ungkap fakta ini...
lebih jauh, harmen menambahkan, bagi warga yang merasakan demam.
agar segera dibawa menuju sarana kesehatan terdekat, bisa ke bidan desa maupun puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis. 
di sisi lain, lanjut harmen, puskesmas juga akan menggerakkan petugas kesling untuk memberi edukasi kepada masyarakat secara luas. 
"kami mengajak semua masyarakat untuk bisa mengendalikan nyamuk aedes aegypti dengan cara memberantas sarang nyamuk (psn) dengan melaksanakan kegiatan gotong royong bersama-sama," demikian harmen.  (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Utara, 13 Maret 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan