Menguji Kekuatan Tiang Masjid Bersejarah di Lampung
Masjid Al Anwar, Bandar Lampung. Masjid pertama yang berdiri di provinsi itu. -IST-
Selain sebagai pusat pengembangan agama Islam di Bandarlampung, di masjid bersejarah ini tersimpan Al-Qur’an yang berusia lebih tua dari berdirinya Masjid Al Anwar.
Masih tersimpan pula sekitar 700 naskah dan buku agama Islam berusia di atas 150 tahun dalam bahasa Melayu, Portugis, Arab, dan Belanda.
BACA JUGA:Jangan Sampai Terlewatkan! Ini 5 Tips Jitu Untuk Menurunkan Berat Badan Saat Puasa
BACA JUGA:Mandi Air Dingin Dapat Menurunkan Berat Badan Dan Menyembuhkan Diabetes? Ini Faktanya...
Naskah-naskah tersebut tersimpan rapi di sebuah ruangan khusus.
Menurut salah satu takmir masjid bernama Sumantara, seperti diwartakan oleh Antara, bangunan Masjid Al Anwar pernah direnovasi beberapa kali pada masa pascakemerdekaan.
Renovasi pertama dilakukan pada 1962 untuk memperluas serambi selatan, utara, dan timur supaya mampu menampung sekitar 500 jemaah.
Renovasi selanjutnya terjadi pada 1972 guna memperluas bangunan masjid karena semakin bertambahnya jumlah jemaah yang salat. Turut dibangun pula menara masjid setinggi 20 meter.
Perluasan tersebut membuat bangunan masjid sanggup menampung hingga 2.000 jemaah.
BACA JUGA:Kapolres Mukomuko Ajak Warga Jaga Kamtibmas Jelang Puasa Ramadhan
BACA JUGA:Media Miliki Peran Penting Penguatan Hasil Pesta Demokrasi
Kemudian, renovasi terbaru dilakukan selama dua tahun, yakni 2015--2016, yaitu mengganti atap masjid dari genteng tanah liat menjadi beratap baja.
Konstruksi atapnya ikut diperkuat dengan baja ringan.
Selain itu, masjid ini masih menyimpan meriam buatan kolonial Belanda.
"Di masa lalu meriam itu dipakai sebagai penanda imsak dan buka puasa karena pada masa itu belum ada sirine. Kami juga masih menyimpan beduk kecil yang dipakai untuk membuka acara Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional tahun 1988 di Way Halim. Masjid ini suka dipakai menginap jemaah, terutama dari Jawa, yang berziarah di beberapa tempat di Lampung," jelas Sumantara.