Banner Dempo - kenedi

Bahas Operasi GI Arga Makmur Akhir Juni

Jaringan yang akan menjadi penghantar listrik GI Arga Makmur-Radar Utara/ Benny Siswanto -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Gardu Induk (GI) Arga Makmur, belum juga berfungsi. Rencana pengoperasiannya, baru bakal dibahas pada akhir Juni tahun 2024 ini. 

Paceklik suplai energi listrik di Kabupaten Bengkulu Utara (BU), praktis menegharap teratasi dengan keberadaan GI berkapasitas 30MVA itu. 

Proyek pembangunannya di bawah kendali PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) di Palembang. Aktivitasnya sempat mandek, lantaran pagebluk Covid-19. 

Sempat diproyeksikan kick off pengoperasiannya Desember tahun 2023, setelah sempat terkabar bakal berjalan September, namun molor. Nyatanya urung hingga tahun 2024. 

BACA JUGA:Ditilep Tersangka, Duit SPP Tak Kunjung Dikembalikan ke Negara

BACA JUGA:Perkembangan Kehidupan Nelayan Jadi Fokus Pemprov Bengkulu

Sebelumnya, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Arga Makmur, Fahmi Romadhona, menjelaskan sebatas sektor jaringan yang menjadi kewenangannya. 

Dia mengatakan, kerja teknis sudah dilakukan sejak tahun lalu. Vendor, kata dia, melakukan pembersihan jaringan dari GI Arga Makmur yang berada di Desa Lubuk Gedang di Kecamatan Lais, sampai ke GH Lais yang ada di Desa Pal 30. 

Usai itu, mulai berfokus pembersihan jaringan Lubuk Gedang sampai ke Kota Arga Makmur, lantaran titik ini yang paling banyak terdapat tanam tumbuh yang harus ditebang.

"Untuk pengoperasiannya, kami tidak bisa menyampaikan detail. Karena memang di luar kewenangan. Tapi hasil koordinasi dengan PLN Persero Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bengkulu. akan dibahas akhir Semester 1 ini," ujar Fahmi, menjelaskan. 

BACA JUGA:Teman Alumni SMP Bertanya Soal Jalan, Sujono: Saya Sebenarnya Malu

BACA JUGA:Waspada Banjir, Pantau Debit Air Sungai. Begini Pesan Kapolsek Ketahun..

Melanjut dalam pekerjaan yang menjadi kewenangannya, Fahmi menyebutkan PLN juga meminta bantuan ke Pemda hingga perangkat desa. 

Sinergi ini, kata Fahmi, untuk mendukung sosialisasi dan penjelasan ke pemilik kebun agar merelakan pohon 3 meter kiri kanan untuk ditebang. Karena akan menjadi jalur utama pengiriman tegangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan