Sejarah Pulau Onrust, dari Benteng hingga Tempat Karantina Wabah

Keindahan Pulau Onrust di Kepulauan Seribu (Foto: Instagram@cellotrip)--

Debur ombak dan embusan angin kencang menerpa siapa saja yang singgah di Pulau Onrust, satu di antara 110 pulau dalam gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. 

Pulau seluas 8,22 hektare tersebut begitu asri dan tenang karena tidak berpenghuni. 

Hanya ada kicau burung aneka jenis bersarang di pucuk pohon bakau di tepi pulau.

Pulau ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 2209 Tahun 2015 tentang Penetapan Gugusan Pulau Onrust, Pulau Cipir, Pulau Kelor, dan Pulau Bidadari di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. 

BACA JUGA: Menghitung Cuan Hilirisasi Industri Sawit

BACA JUGA: Daya Saing Digital Indonesia

Penetapan ini karena kisah sejarah masa lampau yang tersimpan di dalamnya.

Onrust dalam bahasa Belanda bermakna tidak pernah istirahat meski sejumlah pihak menyatakan bahwa penamaannya diambil dari penghuni pulau saat ditemukan yakni Baas Onrust Cornelis van der Walck. 

Dalam sejumlah literasi sejarah disebutkan, sebelum ditemukan oleh bangsa Belanda, Onrust sudah lebih dulu menjadi lokasi berlibur favorit para bangsawan di Kerajaan Banten era 1522-an.

Pada masa kolonial awal abad ke-17, Onrust menjadi gudang perbekalan, tempat menyimpan rempah-rempah, serta galangan pembuatan dan perbaikan kapal-kapal yang melintas. 

BACA JUGA: Menikmati Keindahan Pulau Kamaro Dengan Mitos yang Melegenda

BACA JUGA:Waspada Jamur di Kaca Mobil, Segera Cuci Mobil Setelah Kehujanan

Peralatan-peralatan berat dan canggih pada masa itu berpenggerak mekanis dari kincir angin dihadirkan di Onrust. 

Itu sebabnya penjelajah James Cock menyebutnya sebagai lokasi galangan kapal terbaik di dunia yang pernah ada di eranya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan