Pembangunan KDMP Dikebut, Mukomuko Matangkan Target Rampung Awal 2026

Pemerintah desa dan Babinsa Kodim 0428/Mukomuko meninjau lokasi calon pembangunan KDMP di Desa Lubuk Sanai III-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Program pembangunan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di Kabupaten Mukomuko terus dikebut. Dari total 150 desa dan kelurahan, sebanyak 121 desa telah resmi memulai pembangunan. Sebagian di antaranya bahkan menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.

Dua desa itu diantaranya Sumber Makmur dan Pondok Suguh. Keduanya kini sudah menampakkan progres fisik yang dinilai menonjol dibanding desa lainnya. Sementara itu, puluhan desa lain tengah berada pada tahap penggalian pondasi, pembersihan lokasi, hingga penyiapan struktur awal.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko terus komitmennya mempercepat pembangunan KDMP di seluruh desa. Selain menjadi wadah ekonomi desa, keberadaan koperasi ini diproyeksikan sebagai ruang penguatan UMKM, pemasaran produk lokal, hingga penopang ketahanan ekonomi masyarakat berbasis desa.

Kepala Bidang Perindustrian, Koperasi, dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Mukomuko, Denni Haryadi, SE, memastikan bahwa pemerintah daerah terus melakukan monitoring dan asistensi ke setiap desa agar tidak ada hambatan yang dibiarkan berlarut.

BACA JUGA:Tokoh di Balik Lajunya KDMP Mukomuko, Nurdiana Tinggalkan Jejak Kerja Cepat dan Terukur

BACA JUGA:Pembangunan KDMP Dimulai, Disperindag Warning Desa soal Administrasi

“Pembangunan sudah berjalan di 121 desa. Ada yang progresnya cepat, ada yang baru pondasi. Kami terus mendorong percepatan agar seluruh KDMP selesai pada Januari 2026,” tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa desa-desa yang progresnya masih lambat akan mendapat pendampingan tambahan. Pemerintah daerah ingin memastikan bahwa pembangunan berjalan serempak dan sesuai target, mengingat KDMP merupakan salah satu program strategis dalam memperkuat perekonomian desa.

Dengan waktu yang terus bergerak menuju awal 2026, Pemkab Mukomuko meminta seluruh desa tetap bekerja fokus, cepat, dan tepat. Tidak hanya sekadar membangun fisik, tetapi juga menyiapkan manajemen koperasi, struktur pengelolaan, hingga kesiapan operasional ketika bangunan nantinya rampung.

"Program ini diharapkan tidak hanya menghadirkan gedung koperasi, tetapi juga melahirkan pusat pergerakan ekonomi baru yang melibatkan warga lokal, membuka peluang usaha, dan memperkuat semangat kemandirian desa," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan