Mukomuko Siap Dibangun Bulog, Petani Tak Lagi Rugi

Kasi Saprodi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO — Harapan besar para petani di Kabupaten Mukomuko untuk memiliki tempat penampungan hasil panen sendiri akhirnya mulai menemukan titik terang. Pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko menyambut baik rencana pembangunan gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di daerah ini.

Kepala Seksi Saprodi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah, mengatakan bahwa rencana pembangunan Bulog di Mukomuko merupakan langkah yang sangat tepat dan strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, khususnya dalam menampung hasil panen padi milik petani lokal.

“Selama ini petani kita menjual gabah ke tengkulak dari luar daerah karena tidak adanya gudang Bulog di Mukomuko. Akibatnya, harga jual di tingkat petani cenderung rendah. Setelah digiling dan dijadikan beras, produk itu malah kembali dijual ke masyarakat dengan harga yang jauh lebih tinggi,” ungkap Dodi.

Kondisi tersebut, lanjutnya, membuat petani sulit merasakan keuntungan maksimal dari hasil jerih payah mereka di sawah. Karena itu, keberadaan Bulog di Mukomuko dinilai akan menjadi solusi nyata untuk memutus rantai panjang distribusi dan menekan praktik jual-beli tidak adil yang selama ini terjadi.

BACA JUGA:700 Ton di Gudang, Bulog Siap Salur Bapang 577 Ton

BACA JUGA:Stabilitas Harga Pangan Terganggu, Mukomuko Butuh Gudang Bulog

“Dengan adanya Bulog di sini, hasil panen bisa langsung diserap di daerah. Harga gabah bisa lebih stabil, dan petani tidak lagi tergantung pada tengkulak luar. Ini juga akan membantu pemerintah daerah dalam menjaga stok beras serta mengendalikan harga di pasaran,” tambahnya.

Untuk lokasi, rencananya pembangunan Bulog akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko, yang dinilai strategis karena berdekatan dengan sentra produksi pertanian serta mudah dijangkau oleh transportasi dari berbagai kecamatan.

Pemerintah daerah berharap, kehadiran Bulog tidak hanya menjadi tempat penyimpanan hasil panen, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi baru yang melibatkan petani, pelaku usaha, dan masyarakat sekitar.

“Kalau ini berjalan, kita optimis kesejahteraan petani akan meningkat. Hasil panen tidak lagi keluar daerah, tapi dikelola di sini untuk kebutuhan masyarakat Mukomuko sendiri,” pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan