Asa Kembali Rebut Piala Adipura Vs Tabiat Masyarakat
AMBISI untuk kembali memboyong piala adipura dari kementerian lingkungan hidup dan kehutanan dihadapkan dengan tabiat negatif masyarakat yang membuang sampah sembarangan. -Radar Utara/Benny Siswanto-
Gusdur, sapa akrabnya, menyebut selain memang dipicu oleh mereka yang tak bertanggungjawab, lantaran membuah sampah sembarangan.
Dia menduga, titik yang menjadi sarang sampah, dipicu pula dengan sistem pemeliharaan sekitar jaringan irigasi yang tidak rutin dilakukan.
"Jadi rimbun. Nahh, mereka yang gak bertanggungjawab ini, buang sampah begitu aja jadinya. Miris melihatnya, prihatin pasti," ujarnya.
Sebagai kawasan khusus yang memiliki jejak sejarah, Gusdur menilai Kemumu sudah menjadi destinasi wisata ketika menjujug wilayah dengan ibukota kabupatennya yang keberadaannya tak berada di jalur perlintasan.
BACA JUGA:Mukomuko Rehap Tiga Kolam BBI, Siapkan Rp500 Juta
BACA JUGA:Eks Kades Ini Diberi Penghargaan, Bupati Titip Pesan Begini...
Maka menjadi penting, kata dia, membangun alasan kuat bagi orang luar, ketika memiliki niatan untuk menjujug kawasan ini.
Belum lagi, terus dia, sebagai kawasan khusus yakni kawasan pertanian pangan berkelanjutan yang masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), mestinya dikuatkan lagi dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
"Bengkulu Utara ini punya puspa ikonik; Bunga Raflesia. Kembang terbesar sejagad ini menjadi motivasi bersama dan dijaga bersama," ungkapnya. (*)