1.898 Ekor Hewan Ternak Terjangkit Ngorok, Nakeswan Usulkan Penambahan APBD Perubahan
1.898 Ekor Hewan Ternak Terjangkit Ngorok, Nakeswan Usulkan Penambahan APBD Perubahan-Internet-
BENGKULU, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Hingga bulan ini sebanyak 1.898 hewan ternak di Provinsi Bengkulu, terjangkit Septicaemia epizootica atau ngorok.
Dengan angka tersebut, menunjukkan terjadinya peningkatan signifikan, terhadap hewan ternak yang terjangkit penyakit ngorok di Provinsi Bengkulu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Peternakan dan Kesehatan Hewan (Nakeswan) Provinsi Bengkulu, Sri Herlin Despita mengatakan, berdasarkan catatan pihaknya, hingga Juli 2025 sebanyak 1.898 ekor hewan ternak terjangkit penyakit ngorok.
"Mayoritas penyakit ngorok ini, menyerang hewan ternak jenis sapi dan jumlahnya meningkat signifikan," ungkap Sri, Rabu 23 Juli 2025.
Menurut Sri, peningkatan tersebut karena pada triwulan I tahun ini, jumlah kasus hewan ternak yang terjangkit penyakit ngorok hanya diangka 485 ekor.
BACA JUGA:Serangan Penyakit Ngorok Belum Terkendali, 32 Kerbau dan 4 Sapi Dilaporkan Mati
BACA JUGA:Stok Vaksin Penyakit 'Ngorok' di Kabupaten maupun Provinsi Kosong
"Memasuki triwulan II, jumlah yang terjangkit meningkat drastis yakni mencapai 1.898 ekor. Jadi lebih dari 300 peningkatannya," kata Sri.
Dilanjutkan Sri, dari catatan pihaknya, untuk jumlah hewan ternak yang mati akibat kasus penyakit ngorok tersebut mencapai 485 ekor, yang tersebar dibeberapa daerah.
"Sementara untuk ketersediaan vaksin, hanya 1.200 dosis dari pemerintah pusat dan hanya dialokasikan di Kabupaten Mukomuko," ujar Sri.
Karena, sambung Sri, hal itu terjadi lantaran wilayah tersebut memiliki jumlah kasus penyakit ngorok lebih tinggi, jika dibandingkan kabupaten lainnya.
“Sejauh ini Kabupaten Mukomuko, menjadi daerah tertinggi di Provinsi Bengkulu yang terjangkit penyakit ngorok hingga diangka 1.311 ekor,” papar Sri.
Lebih lanjut Sri mengemukakan, sementara untuk jumlah kasus sakit ngorok di wilayah lainnya, cenderung cukup landai seperti Kabupaten Bengkulu selatan sebanyak 303 ekor, Bengkulu Utara 237 ekor dan Kaur 47 ekor.
BACA JUGA:Kasus Kerbau 'Ngorok' di Marga Sakti Sebelat Terus Bertambah, Peternak Diminta Waspada