Jelang Idul Adha, Kemenag Mukomuko Keluarkan Edaran Waspadai Wabah Ngorok

Kepala Kantor Kemenag Mukomuko. H Widodo SH.I, MH-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mukomuko bakal mengeluarkan surat edaran (SE) untuk warga. Tujuanya agar warga selalu berhati-hati saat akan membeli hewan ternak untuk kurban pada perayaan hari raya Idul Adha tahun 2025 ini.

Bagi warga yang akan membeli hewan kurban, diharapkan dapat mengajak petugas kesehatan hewan. Ini untuk memastikan, hewan yang akan dibelinya itu sehat. Sebab di wilayah Kabupaten Mukomuko, sekarang ini sedang dilanda wabah ngorok. Bahkan ratusan ekor sapi dan kerbau peliharaan warga dinyatakan mati akibat penyakit ini.

"Kita ingin hewan yang akan dibeli untuk kurban kondisinya sehat. Karena ini juga menjadi ketentuan syarat selain mencukupi umur," kata Kepala Kementerian Agama Mukomuko, H Widodo, SH.I.

Ia juga menerangkan, selain akan mengeluarkan edaran untuk masyarakat. Kementerian Agama Mukomuko juga akan menyampaikan surat kepada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan di Dinas Pertanian Mukomuko.

BACA JUGA:Wabah Ngorok Mengancam, Bidang Peternakan Perketat Pengawasan Ternak Jelang Idul Adha 2025

BACA JUGA:Ketersediaan Hewan Kurban di Mukomuko Aman Jelang Idul Adha 2025

Surat tersebut isinya tidak lain meminta agar petugas kesehatan hewan dapat terus memantau dan memeriksa kesehatan hewan yang akan disembelih untuk kurban.

"Dalam waktu dekat ini, surat itu akan kita sampaikan ke dinas agar dapat memantau kondisi hewan kurban sebelum disembelih. Karena kami tidak ingin, hewan yang akan dikurbankan kondisinya sakit akibat terserang wabah ngorok atau penyakit yang lainnya," ujarnya.

Untuk diketahui, hingga sekarang ini, setidaknya ada sebanyak 250 ekor ternak sapi dan kerbau peliharaan warga dinyatakan mati akibat terserang wabah ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE). Jumlah ternak mati dan dipotong paksa yang jumlahnya mencapai 250 ekor itu diketahui berdasarkan laporan dari petugas dan masyarakat pemilik ternak  ke Dinas Pertanian Mukomuko.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt mengatakan. Jumlah hewan ternak sapi dan kerbau yang sakit ngorok, hingga sekarang terdata 575 ekor. Rincianya sebanyak 250 ekor ternak dinyatakan mati dan sebanyak 325 ekor lainnya masih dalam proses pengobatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan.  Diana juga menjelaskan, sebanyak 575 ekor hewan ternak baik yang mati mendadak dan potong paksa termasuk yang sakit itu tersebar di delapan desa. Di antaranya yaitu Desa Retak Ilir, Desa Pernyah, Desa Nenggalo, dan Desa Nelan Indah, Desa Pasar Bantal, dan Desa Pondok Baru.

BACA JUGA:Petugas Peternakan Intensifkan Pemeriksaan Hewan Ternak Jelang Idul Adha 2025

BACA JUGA:Idul Adha 1445 H, Bupati Mian Sholat Ied Bersama Warga Karang Pulau, Wabup Ari Bersama Masyarakat Kerkap

"Jadi sebaran penyakit ngorok ini baru ada di dua dari 15 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Mukomuko," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan