Kolaborasi Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua
Kolaborasi Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua. -BKHM Kemendikdasmen-
Fenomena ini semakin miris karena justru siswa mahir menggunakan media sosial dan mengetik di ponsel.
Keempat, belum adanya aturan yang membatasi pembatasan penggunaan media sosial bagi anak-anak.
Hasil sebuah survei yang dilakukan UNICEF menunjukkan anak-anak rata-rata anak mengakses internet hampir 90 persen digunakan untuk bermain media sosial dan games dibandingkan untuk belajar.
Data ini menunjukkan bagaimana negara-negara di luar juga sedang mengupayakan pembatasan internet dan media sosial untuk anak, salah satunya yang telah dilakukan di Australia.
BACA JUGA:Hardiknas 2025, Perkuat Komitmen Pendidikan Gratis dan Berkualitas
BACA JUGA:Pemda Diminta Serius Perhatian Infrastruktur Pendidikan
Kelima, manajemen dan tata kelola pendidikan yang belum merata.
Presiden Prabowo dalam sambutannya di Hardiknas 2025 mengingatkan bahwa penyelenggaraan pendidikan yang bermutu merupakan tanggung jawab bersama.
Tidak hanya pemerintah pusat sebagai pemangku kebijakan, pemerintah daerah dan Provinsi hingga lapisan terbawah bertanggung jawab menghadirkan pendidikan yang bermutu.
Keenam, realisasi anggaran pendidikan yang tidak efektif dan tepat sasaran.
Presiden Prabowo juga kembali mengingatkan terhadap anggaran pendidikan sebesar 20 persen seharusnya dapat dioptimalkan dalam memberikan fasilitas pendidikan yang layak dan tunjangan terhadap guru yang cukup.
BACA JUGA:Daftar 5 Film Indonesia yang Menarik dengan Tema Pendidikan: Inspiratif dan Menyentuh Hati!
BACA JUGA:Berikut Daftar 10 Beasiswa Pendidikan Khusus untuk Perempuan, Tersedia dari Dalam dan Luar Negeri
Namun sayangnya realitas ini berbanding terbalik dengan kenyataan anggaran pendidikan yang besar tapi tidak tepat sasaran.
Program Mewujudkan Pendidikan Bermutu
Melalui Program Hasil Terbaik Cepat yang diluncurkan pada Hardiknas 2025, Kemdikdasmen melakukan berbagai percepatan program untuk mewujudkan pendidikan bermutu.
