Bahaya ! Kolaps Dapat Berakibat Fatal Ikuti Tips Untuk Menghindarinya

Reporter: Dodi Haryanto |

Editor: Ependi |

Minggu , 04 May 2025 - 11:55

Bahaya ! Kolaps Dapat Berakibat Fatal Ikuti Tips Untuk Menghindarinya-ist-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Akhir-akhir ini, kasus kolaps menjadi sorotan publik karena menyerang berbagai kalangan, mulai dari selebritas hingga masyarakat umum.

Beberapa minggu lalu, kabar duka datang dari grup musik Seringai yang mengumumkan melalui media sosial bahwa Ricky Siahaan, sang gitaris, meninggal dunia setelah jatuh pingsan usai tampil di Tokyo pada Sabtu (19/4/2025).

Sebelum kejadian tragis itu, Ricky sempat menunjukkan gejala kelelahan.

Tak lama berselang, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berusia 23 tahun bernama Leonard Darmawan juga dilaporkan kolaps secara mendadak usai mengikuti lomba lari 2XU Compression Run.

Berdasarkan laporan dari berbagai sumber pada Kamis (1/5/2025), Leonard Darmawan, WNI berusia 23 tahun, dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (27/4/2025) setelah sempat mendapatkan tindakan CPR (resusitasi jantung dan paru) pasca kolaps saat mengikuti lomba lari di Singapura.

Tragedi ini menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya yang dimaksud dengan kolaps, dan bagaimana cara mencegahnya?

Apa Itu Kolaps dan Gejalanya

Menurut informasi dari HSQC, kolaps adalah kondisi ketika seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran.

Pada saat kolaps, individu biasanya tidak merespons suara maupun rangsangan fisik seperti sentuhan atau guncangan.

Dalam banyak kasus, kondisi ini serupa dengan pingsan.

Kolaps terjadi ketika aliran oksigen ke otak terganggu atau tidak mencukupi.

bahaya ! kolaps dapat berakibat fatal ikuti tips untuk menghindarinya                            radarutara.bacakoran.co - akhir-akhir ini, kasus kolaps menjadi sorotan publik karena menyerang berbagai kalangan, mulai dari selebritas hingga masyarakat umum.
beberapa minggu lalu, kabar duka datang dari grup musik seringai yang mengumumkan melalui media sosial bahwa ricky siahaan, sang gitaris, meninggal dunia setelah jatuh pingsan usai tampil di tokyo pada sabtu (19/4/2025).
sebelum kejadian tragis itu, ricky sempat menunjukkan gejala kelelahan.
tak lama berselang, seorang warga negara indonesia (wni) berusia 23 tahun bernama leonard darmawan juga dilaporkan kolaps secara mendadak usai mengikuti lomba lari 2xu compression run.
baca juga:bikin kaget! duduk terlalu lama ternyata lebih berbahaya dari merokok
baca juga:awas bahaya ! kenali 15 faktor penyebab demensia pada usia muda
berdasarkan laporan dari berbagai sumber pada kamis (1/5/2025), leonard darmawan, wni berusia 23 tahun, dinyatakan meninggal dunia pada minggu (27/4/2025) setelah sempat mendapatkan tindakan cpr (resusitasi jantung dan paru) pasca kolaps saat mengikuti lomba lari di singapura.
tragedi ini menimbulkan pertanyaan: apa sebenarnya yang dimaksud dengan kolaps, dan bagaimana cara mencegahnya?
apa itu kolaps dan gejalanya
menurut informasi dari hsqc, kolaps adalah kondisi ketika seseorang tiba-tiba kehilangan kesadaran.
pada saat kolaps, individu biasanya tidak merespons suara maupun rangsangan fisik seperti sentuhan atau guncangan. 
baca juga:bahaya ! kenali ciri-ciri overstimulasi bagi orang dewasa yang harus selalu diwaspadai
baca juga:bahaya ,ini resiko penggunaan lensa kontak yang perlu diwaspadai 
dalam banyak kasus, kondisi ini serupa dengan pingsan.
kolaps terjadi ketika aliran oksigen ke otak terganggu atau tidak mencukupi. 
situasi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk kondisi medis tertentu.
beberapa penyebab medis yang umum antara lain kejang epilepsi, kadar gula darah rendah (hipoglikemia), kekurangan oksigen (hipoksia), keracunan, hingga dehidrasi.
tak hanya itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga dapat menjadi pemicu. 
baca juga:bikin kaget! duduk terlalu lama ternyata lebih berbahaya dari merokok
baca juga:awas bahaya ! kenali 15 faktor penyebab demensia pada usia muda
obat untuk tekanan darah tinggi, obat anti-alergi, hingga antidepresan diketahui berpotensi menyebabkan kolaps pada sebagian orang.
dalam kondisi tertentu, kolaps bisa terjadi saat seseorang menjalani aktivitas fisik berat di cuaca panas, berdiri dalam waktu lama, atau bahkan ketika berdiri terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring.
untuk menelusuri penyebab kolaps, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (ekg) guna memantau aktivitas jantung dan mengevaluasi kemungkinan gangguan jantung yang mendasarinya.
sebelum benar-benar kehilangan kesadaran, seseorang biasanya menunjukkan sejumlah gejala awal seperti mual, muntah, sakit perut, keringat dingin, tubuh terasa lemas, wajah tampak pucat, hingga gangguan penglihatan seperti pandangan kabur.
baca juga:bahaya ! kenali ciri-ciri overstimulasi bagi orang dewasa yang harus selalu diwaspadai
baca juga:bahaya ,ini resiko penggunaan lensa kontak yang perlu diwaspadai
risiko kolaps juga meningkat pada individu dengan riwayat penyakit tertentu seperti diabetes, gangguan jantung, penyumbatan pembuluh darah (aterosklerosis), aritmia, stroke, serangan panik, dan penyakit paru-paru kronis.
persiapan fisik untuk mencegah kolaps
dalam kasus seperti yang dialami leonard, kolaps terjadi saat melakukan olahraga lari. 
sementara itu, ricky siahaan mengalaminya setelah tampil dalam sebuah konser.
kedua kegiatan tersebut tergolong aktivitas fisik intens yang menuntut energi cukup besar.
baca juga:bikin kaget! duduk terlalu lama ternyata lebih berbahaya dari merokok
baca juga:awas bahaya ! kenali 15 faktor penyebab demensia pada usia muda
oleh karena itu, penting untuk melakukan persiapan fisik yang matang sebelum berolahraga atau terlibat dalam aktivitas berat agar tubuh tidak kewalahan dan risiko kolaps bisa diminimalkan.
hal yang perlu diperhatikan sebelum berolahraga atau melakukan aktivitas fisik berat
mengutip dari berbagai laman (27/2/2025), dokter spesialis kedokteran olahraga, dr. inarota laily, sp.k.o., menjelaskan sejumlah langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko kolaps saat menjalani aktivitas fisik intens.
persiapan fisik yang tepat sebelum berolahraga sangat penting untuk menjaga keselamatan dan performa tubuh. 
berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
baca juga:bahaya ! kenali ciri-ciri overstimulasi bagi orang dewasa yang harus selalu diwaspadai
baca juga:bahaya ,ini resiko penggunaan lensa kontak yang perlu diwaspadai
1. lakukan pemanasan yang memadai
dr. laily menekankan pentingnya melakukan pemanasan selama setidaknya 10 menit sebelum mulai berolahraga.
"bisa dengan stretching ringan atau jogging pelan. sayangnya, langkah ini sering kali diabaikan," jelasnya.
pemanasan membantu meningkatkan suhu tubuh, melancarkan sirkulasi darah ke otot, serta menurunkan risiko cedera otot dan sendi.
2. kenali tanda-tanda tubuh saat pemanasan
saat tubuh mulai bergerak dalam pemanasan, kita bisa merasakan isyarat apakah tubuh siap atau tidak untuk lanjut ke aktivitas fisik yang lebih berat.
baca juga:bikin kaget! duduk terlalu lama ternyata lebih berbahaya dari merokok
baca juga:awas bahaya ! kenali 15 faktor penyebab demensia pada usia muda
gejala seperti pusing, mual, atau napas yang terasa berat bisa menjadi pertanda bahwa kondisi tubuh sedang tidak fit.
“selama pemanasan, kita bisa mengamati sinyal awal adanya gangguan dari tubuh. 
penting untuk peka terhadap sinyal-sinyal ini,” ujar dr. laily.
jika tubuh menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman, sebaiknya hentikan aktivitas dan beristirahat daripada memaksakan diri melanjutkan olahraga.
3. pastikan tubuh tetap terhidrasi
menjaga keseimbangan cairan tubuh adalah langkah krusial sebelum dan selama melakukan aktivitas fisik.
baca juga:bahaya ! kenali ciri-ciri overstimulasi bagi orang dewasa yang harus selalu diwaspadai
baca juga:bahaya ,ini resiko penggunaan lensa kontak yang perlu diwaspadai
kondisi tubuh yang terhidrasi dengan baik membantu menjaga kinerja organ tetap optimal serta mencegah risiko dehidrasi.
dr. laily menyarankan untuk mengonsumsi air putih, terutama jika durasi olahraga tidak melebihi satu jam. 
asupan cairan yang cukup akan menunjang daya tahan tubuh dan mengurangi risiko kolaps.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 20 DESEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan