Penyakit Ngorok Terus Mengancam Peternak Sapi di Mukomuko
Kepala Dinas Pertanian Mukomuko. Pitriyani Ilyas, SPt-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO RU- Puluhan ekor sapi peliharaan warga di Kabupaten Mukomuko, dinyatakan mati akibat terserang penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang mewabah di daerah ini.
Dan tidak menutup kemungkinan, jumlah kematian terhadap terbaik sapi akan terus bertambah jika petugas kesehatan hewan lambat melakukan penanganan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas, S.Pt mengatakan. Berdasarkan hasil investigasi ke lapangan akhir bulan April lalu.
Ditemukan enam fakta dan salah satunya, populasi ternak sapi terancam. Ia menjelaskan, pihaknya melakukan investigasi ke lapangan setelah menerima laporan dari masyarakat terkait wabah ngorok merebak di sejumlah kecamatan.
BACA JUGA:11 Ekor Sapi Bengkulu Berpotensi Jadi Hewan Kurban Presiden, Salahsatunya dari Desa Karya Bakti
BACA JUGA:Presiden Prabowo Incar Sapi Jumbo Milik Warga Kecamatan MSS untuk Kurban, Segini Bobotnya
"Sampai sekarang, wabah ini masih ada dan sudah membunuh puluhan ekor sapi. Bahkan wabah ini juga telah mengancam populasi sapi dan kerbau di daerah ini," katanya.
Ia menjelaskan, dari data yang ia miliki. Jumlah ternak sapi yang mati akibat wabah ngorok mencapai lebih dari 60 ekor terjadi di Kecamatan Teramang Jaya dan Selatan Raya.
Sedangkan jumlah kerbau yang mati sebanyak 35 ekor. Pihaknya juga mengaku sudah melakukan pengambilan sampel darah dan swab pada ternak yang sakit serta sampel organ pada ternak yang mati untuk di periksa di Balai Veteriner Lampung guna untuk menegakkan diagnosa.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas pada ternak yang sakit, secara klinis menunjukkan gejala penyakit Septicaemia Epizootica," ujarnya.
BACA JUGA:Waspada, Virus SE Sapi dan Kerbau Ngorok, Sapi ditemukan Mati di Bengkulu
BACA JUGA:Waspada, Puluhan Ekor Sapi di Bengkulu Ini Mati Massal
Selain itu, petugas juga telah Telah melakukan pengobatan pada sejumlah ternak yang sakit tersebar di Desa Pernyah, Desa Pondok Baru dan Nenggalo Kecamatan Teramang Jaya.
Ia juga telah melakukan KIE kepada peternak tentang upaya pengendalian dan penanganan terhadap ternak yang mati yang harus dilakukan oleh peternak.