Banner Dempo - kenedi

DLH Ngaku Belum Terima Laporan Soal Pencemaran Udara

Kantor DLH Mukomuko-Radar Utara-Kantor DLH Mukomuko

MUKOMUKO RU - Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Ngaku belum menerima laporan dari warga terkait pencemaran udara yang disebabkan cerobong pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO sawit milik PT Karya Sawitindo Mas (KSM) di Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang.

 

"Kami belum dapat laporan soal itu. Biasanya, selama ini yang bermasalah itu dari pembakaran janjangan kosong  sawit. Kalau cerobong asap tidak pernah ada laporan dan masalah," kata Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, Budiyanto, S.Hut, M.IKom melalui Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas, Deni.

 

Dijelaskannya, cerobong pabrik tersebut, selama ini tidak ada masalah karena ketinggian cerobong milik PT KSM, ketinggiannya 1/3 dari bangunan terdekat. Dan yang bermasalah di situ, hanya pembakaran janjangan kosong sawit yang dilakukan oleh oknum warga yang berada di sekitar pabrik kelapa sawit.

 

"Dan kami sudah sampaikan kepada orang pabrik jangan dikasih lagi tandan kosong sawit kepada warga. Posisi sekarang itu kami minta tegas kepada kades boleh bakar tapi jauh ke dalam jangan dekat lingkungan masyarakat," ungkapnya.

 

Senada juga disampaikan Kepala Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang, Buzakri. Terkait dengan kabut asap yang meliputi wilayahnya sejak beberapa waktu yang lalu, bukan berasal dari cerobong pabrik tetapi dari pembakaran janjangan kosong sawit.

 

"Kalau kemarin itu memang iya tapi sudah diperiksa oleh LH, ditegurkan ada warga yang membakar tandan kosong sawit kemarin itu," jelasnya.

 

Dan sekarang ini tidak ada lagi warga yang membakar janjangan kosong sawit. Warga sudah ditegur oleh Dinas LH sehingga kini tidak ada lagi warga yang membakarnya.

BACA JUGA: Terdata 7.140 Pemilih Pemula di Mukomuko

"Saat warga yang membakar janjangan kosong sawit itu memang ada warga yang kena ISPA. Kalau sekarang warga itu sudah sembuh," katanya.

 

Terkait dengan pengaruh asap dari cerobong pabrik sawit milik PT KSM yang ada di desanya. Diakui Kades, memang seperti itu dari dulu, kalau pabrik mengolah tandan buah segar kelapa sawit mau tidak mau ada asapnya.

 

"Kalau pabrik itu tidak ada cerobong asap yang bocor. Kalau asapnya ke atas larinya. Tetapi yang namanya angin dan asap pasti ada sedikit kena imbasnya," pungkasnya. (rel)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan