Waspada Copet dan Hipnotis Mengintai

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Eko Munarianto-Radar Utara/abdulrahman wahid-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Salah satu potensi kejahatan di ujung ramadhan, adalah copet hingga hipnotis alias gendam.
Dalam beberapa kejadian, komplotan copet hingga hipnotis, memanfaatkan momentum aktifitas publik yang biasanya berjubel. Kondisi ini, biasa terjadi di kawasan pasar atau pun gerai swalayan modern.
Kapolres Bengkulu Utara AKBP Eko Munarianto,SIK, MH melalui Kasat Reskrim, IPTU Rizky Dwi Cahyo, SIK, tak menampik soal ini.
Dia menyampaikan, diantara praktik tindak pidana memiliki beberapa karakteristik. Semisal, kejahatan curnak, kata dia, potensial terjadi saat momen peningkatan kebutuhan akan daging, lantaran hari-hari besar.
BACA JUGA:Selama Ramadhan, Waspada Copet Berkeliaran di Pasar
BACA JUGA:Paceklik, Pasar Sepi, Copet Pun Tak Beraksi
"Pasar atau swalayan saat ini masuk dalam basis atau episentrum tempat berkumpulnya masyarakat, untuk berbelanja," ungkap Kasat, Rabu, 26 Maret 2025.
Dengan perkiraan lebaran akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Di beberapa kecamatan, seperti Arga Makmur yang menjadi pasar induk, akan menjadi episentrum khalayak atau publik jelang lebaran.
Membaca jadwal pasar Purwodadi Arga Makmur yang saat ini masih berada di auning sementara, kian saja memudahkan pelaku kejahatan dalam menjalankan aksinya.
"Momen kerawanan akan terjadi pada pasar Hari Jumat dan Minggu, untuk di Pasar Purwodadi," ujarnya, memperkirakan, sekaligus mengingatkan.
BACA JUGA:Kena Hipnotis, Emas 45 Gram Milik Pedagang di Bengkulu Ini, Raib!
BACA JUGA:Viral..! Nenek Penjual Tapai di Bengkulu Dihipnotis, Emas 45 Gram Raib
Berhias di Pasar, Perempuan Pemilik Emas 60 Gram Jadi Korban Hipnotis
Kasat Rizky mengatakan, pelaku hipnotis sudah beraksi di sekitar Pasar Purwodadi. Seorang perempuan paruh baya, emasnya digasak habis pelaku gendam.
Untuk itu, Kasat mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan barang-barang atau perhiasan yang dapat memancing pelaku kejahatan, melancarkan aksinya.