Danantara Dituding Jadi Alat Melanggengkan Industri Batubara

Aktivitas pertambangan batubara-Radar Utara / Doni Aftarizal-

BENGKULU RU - Langkah pemerintah yang menggunakan Badan Pengelola Investasi Danantara untuk mendanai proyek gasifikasi batubara atau Dimethyl Ether (DME), dituding hanya menjadi alat untuk melanggengkan industri batubara yang merusak.

Ditambah lagi, kebijakan tersebut juga dinilai tidak populis dan hanya menguntungkan segelitir elit oligarki.

Konsolidator Sumatera Terang untuk Energi Bersih (STuEB), Ali Akbar mengatakan, Danantara seharusnya berfungsi sebagai instrumen stabilisasi ekonomi jangka panjang, dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan. 

"Berbeda juah kalau kita bandingkan dengan Temasek di Singapura yang berinvestasi pada teknologi dan informasi, dimana sektor ini bakal terus berkembang di masa depan," kata Ali.

BACA JUGA:100 Hari Pemerintahan Prabowo, STuEB Desak Matikan PLTU Batubara

BACA JUGA:Bagaimana Prospek Batubara 2025? Ada Rencana Pangkas Produksi, ESDM Soroti Soal Reklamasi

Hanya saja, sambung Ali, alih-alih untuk mengikuti jejak tersebut, Danantara justru memilih untuk menggelontorkan dana ke proyek hilirisasi batubara, sebuah sumber daya alam yang terbatas dan sudah ditinggalkan dunia internasional.

“Investasi pada batubara adalah langkah mundur. Dunia sedang beralih dari energi kotor, tapi Indonesia malah memaksakan diri untuk terus bergantung pada batubara,” sindir Ali.

Menurut Ali, proyek gasifikasi batubara senilai Rp180 triliun yang didanai Danantara ini, rencananya berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan. 

"Kemudian empat dari 21 proyek hilirisasi yang dipercepat pemerintah ini, dinilai hanya memperpanjang penderitaan rakyat," tegas Ali.

BACA JUGA:Produksi Tak Capai Target, PMN Klaim Punya Cadangan Batubara 1,8 Juta Ton

BACA JUGA:Produksi Tak Capai Target, PMN Klaim Punya Cadangan Batubara 1,8 Juta Ton

Maka dari itu, sambung Ali, pemerintah perlu diingatkan tentang dampak buruk yang harus ditanggung masyarakat, akibat eksploitasi batubara,

"Diantaranya mulai dari kerusakan lingkungan, pencemaran air, hingga ancaman kesehatan serius. Dampak-dampak ini sudah ada hasil penelitiannya, dimana warga yang selalu menderita kerugian besar," ujar Ali.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan