View Tower Disulap Jadi Tiang Bendera
Kadis PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si-Radar Utara/ Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - View Tower yang berada si Lapangan Merdeka Kota Bengkulu, diwacanakan bakal disulap jadi tiang bendera tertinggi di Indonesia.
Wacana ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan, termasuk faktor biaya dan kajian yang menunjukkan anggaran untuk merobohkan View Tower hampir sama dengan biaya rehabnya.
"Kalau dulu ada wacana untuk dibongkar. Tapi Pak Gubernur Helmi Hasan punya ide jika View Tower dijadikan tiang bendera tertinggi di Indonesia," ungkap Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si.
Menurut Tejo, hasil kajian teknis menunjukkan struktur View Tower masih dalam kondisi kokoh, dan bisa dimanfaatkan untuk proyek ini.
BACA JUGA:100 Hari Helmi-Mian, Ini Gebrakannya
BACA JUGA:Sebelum Lebaran, Gubernur Helmi Jamin Gaji THL Dibayar
"Betonnya masih kuat, strukturnya juga masih baik. Sebelumnya memang sudah dilakukan review, dan hasilnya menunjukkan bangunan ini masih layak dimanfaatkan," kata Tejo.
Hanya saja, lanjut Tejo, ada satu kendala yang masih perlu diselesaikan, yakni status kepemilikan bangunan. Saat ini, View Tower masih menjadi aset Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bengkulu.
"Kita tentunya berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata untuk memastikan proses peralihan aset ini berjalan lancar. Karena bagaimanapun, ini aset daerah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin," ujar Tejo.
Tejo menambahkan, Gubernur Helmi Hasan melihat peluang besar dalam proyek ini. Alih-alih mengeluarkan anggaran besar untuk pembongkaran, bangunan View Tower bisa tetap berdiri dan berfungsi dengan wajah baru.
BACA JUGA:Gubernur Helmi Hasan Tanggapi Keluhan Siswa
BACA JUGA:Sidak RSUD M. Yunus, Gubernur Helmi Tekankan Ini
"Jadi ketimbang hanya merobohkan dan tak ada jejak yang tersisa, lebih baik bangunan ini tetap ada dan menjadi ikon Bengkulu," tambah Tejo.
Lebih lanjut Tejo mengatakan, perbedaan biaya antara membongkar dan mengubahnya menjadi tiang bendera tidak signifikan, merupakan salah satu pertimbangan.