Suicidal! Pria di Bengkulu Buat Geger Warga di Bulan Puasa

Suicidal! Pria di Bengkulu Buat Geger Warga di Bulan Puasa -Radar Utara/Benny Siswanto-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Disclaimer : Jangan Dicontoh! Diduga akibat tekanan psikis, seorang pria yang diperkirakan berusia 40-an tahun, ditemukan oleh keluarganya dalam kondisi tak bernyawa secara tidak patut. Depresi, diduga menjadi penyebab, pria ini memilih mengakhiri hidupnya sendiri atau Suicidal.

Peristiwa ini terjadi lepas magrib. Diperkirakan, terjadi sekitar Pukul 18.23 WIB, Senin, 3 Maret 2025 dan ditemukan sekitaran mendekati Pukul 19.00 WIB. 

Peristiwa ini terjadi pada salah satu desa di wilayah administratif Kecamatan Kota Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu.

Polisi dalam malam kejadian, langsung menjujug dan menghimpun beberapa jejak peristiwa untuk menyimpulkan modus peristiwa yang diduga terjadi menjelang magrib atau mendekat waktu berbuka puasa itu. 

BACA JUGA:Yuk Cari Tahu ! Kenapa Kasus Bunuh Diri Itu Paling Sering Terjadi Pada Hari Senin ? Ini simak Ulasannya

BACA JUGA:Sakit Menahun, Pria Nekad Bunuh Diri

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Eko Munarianto, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim, IPTU Rizky Dwi Cahyo, SIK, ketika dibincangi RU jelang tengah malam, tak menampik kejadian tersebut. 

Rizky menuturkan, personel dari Polres Bengkulu Utara begitu mendapatkan laporan masyarakat, langsung menuju lokasi Tempat Kejadian Peristiwa (TKP).

Proses penyelidikan ini sangat penting. Karena polisi, memiliki pengalaman dan peralatan lainnya untuk mendeteksi kemungkinan tindak pidana yang menyertai peristiwa temuan orang tak bernyawa. 

"Dari hasil penyelidikan disimpulkan, korban murni mengakhiri hidupnya sendiri. Bundir," kata Kasat, menegasi terakhir dengan akronim dari bunuh diri, Senin, 3 Maret 2025 sekitar Pukul 23.35 WIB. 

BACA JUGA:Yuk Cari Tahu ! Kenapa Kasus Bunuh Diri Itu Paling Sering Terjadi Pada Hari Senin ? Ini simak Ulasannya

BACA JUGA:Sakit Menahun, Pria Nekad Bunuh Diri

Rizky berujar, selain memastikan peristiwa yang membuat heboh itu merupakan murni praktik bundir. Kesimpulan polisi juga dibarengi beberapa pertimbangan. Salah satunya, penolakan keluarga korban untuk dilakukan otopsi. 

"Keluarga menolak untuk dilakukan otopsi," terangnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan