Panas Soal Penipuan GBD Sisipan, BPK Diminta Cek Realisasi Anggaran Gaji Guru Bantu Daerah 2023 dan 2024 Bengk

Aktivis Anti Rasuah, Aris Silaswan,SIP-Istimewa-
"Bisa jadi, ketika tidak dicermati secara mendetail, GBD senior yang menjadi ASN, statusnya dimanfaatkan oknum tak bertanggungjawab, menjual slot kosong itu kepada GBD anyar dan langsung menerima gaji besar, karena mengisi kursi kosong GBD senior yang lulus menjadi ASN. Ketika hal ini terjadi, maka sudah jelas menyebabkan ketimpangan perlakuan dan menimbulkan kecemburuan sosial. Ini jangan sampai terjadi," ujarnya, berharap.
Diketahui, BPK sejak beberapa hari lalu memulai audit LKPD Tahun Anggaran 2024. Catatan RU, anatomi makro APBD nasional tahun tersebut dalam capaian 92,98 persen.
BACA JUGA:Rp700 juta Modus Sisipan GBD, Masih Didalami Polisi, Tsk Jadi Aktor Tunggal?
BACA JUGA:Milyaran Uang Korban Penipuan GBD Sisipan oleh Oknum ASN Dispendik, Terancam Moksa
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menjabarkan realisasi APBD 2024 yang menjadi bagian LKPD yang diperiksa BPK memiliki realisasi 1.268.417,94 milyar atau 1.268 triliun. Itu artinya, realisasi APBD tahun tersebut pada capaian 92,98 persen dari pagu senilai Rp 1.364.182,85 atau Rp 1.364
Diketahui, Transfer ke Daerah atau TKD 2024 Rp 881.941,24 miliar, realisasi Rp 824.467,14 miliar (93.48%)
Adapun, asumsi Belanja Daerah sebesar Rp 1.440.001,12 miliar, memiliki realisasi Rp 1.279.518,59 miliar (88.86%), terdiri dari :
1. Belanja Pegawai Rp 467.196,97 miliar, realisasi Rp 390.525,29 miliar (83.59%)
2. Belanja Barang dan Jasa Rp 415.201,55 miliar, realisasi Rp 383.194,49 miliar (92.29%)
BACA JUGA:Korwil Pastikan Tidak Ada Pengangkatan GBD, Honorer Diminta Waspadai Modus Penipuan
BACA JUGA:Dejavu, Kasus Penipuan Jadi GBD di Bengkulu Utara: 3 Orang Jadi Tersangka
3. Belanja Modal Rp 238.171,77 miliar, realisasi Rp 216.811,67 miliar (91.03%)
4. Belanja Lainnya Rp 319.430,82 miliar, realisasi Rp 288.987,14 miliar (90.47%)
Anggota V BPK, Bobby Adhityo Rizaldi menyebutkan beberapa hal prinsip yang dimintanya menjadi cermatan dan pegangan auditor saat melakukan pemeriksaan LKPD.
"...ini bertujuan untuk mendiseminasikan kebijakan pemeriksaan beserta Frequently Asked Questions (FAQ) kepada seluruh pemeriksa," terang Bobby dalam event yang diikuti oleh 3.800 tim pemeriksa LKPD Tahun 2024 yang digelar 6 hingga 7 Januari 2025.