Potret Gempa Bengkulu-Sumsel : Titiknya dari Laut Kemudian ke Darat

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sebagai daerah yang berada di cincin api atau ring of fire, Bengkulu masuk dalam daerah rawan gempa yang ada di Pulau Sumatera. Salah satu gugusan pulau terbesar di Indonesia.  

Berdasarkan catatan gempa yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, sepanjang 10 Februari hingga 11 Februari 2025 dengan gempa terakhirnya Pukul Pukul 22.51 WIB. 

Gerakan gempa di dalam peta, bisa dibilang alurnya bergerak awal di wilayah perairan laut lepas mulai dari Seluma hingga Enggano dan berakhir pada periode itu di daratan tepatnya di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Dihimpun, pada 10 Februari 2025, Pukul 06:43 WIB, terjadi gempa dengan magnitudo 2,6 SR, dengan lokasi 4.22 LS - 102.46 BT (20 km Barat Daya Seluma-Bengkulu), kedalaman : 45 kilometer. Melihat titik lokasi gempa dari peta yang dirilis BMKG relatif masih berada di wilayah laut. 

BACA JUGA:Nelayan di Mukomuko Manfaatkan Aplikasi BMKG Pantau Kondisi Cuaca

BACA JUGA:Wajib Tau, Begini Tips Menyelamatkan Diri Dari Gempa

Keesokan harinya, 11 Februari 2025, gempa terjadi di laut lepas yang berlokasi 5.22 LS - 102.44 BT (23 km Timur Laut Enggano-Bengkulu), kedalaman : 29 kilometer. Kekuatannya 4,1 SR yang terjadi pada Pukul 15:21 WIB.

Masih pada hari yang sama, namun dengan waktu berbeda dan masih berada di perairan. Gempa bergeser ke arah darat, namun masih berada di wilayah laut. Dengan kekuatan gempa 2,5 SR. 

Aktivitas lempeng bumi itu, terdeteksi BMKG terjadi pada 11 Februari 2025 Pukul 20:36 dengan lokasi 4.25 LS - 102.12 BT (46 km BaratLaut OGAN Komering Ulu Selatan-Sumatera Selatan), kedalaman : 43 kilometer. 

Terus menjauh dari perairan, masih pada hari yang sama. Sekitar Pukul 22.51 WIB, 11 Februari 2025, gempa terjadi kembali di wilayah darat dengan magnitudo yang terus mengecil yakni 1,9 SR. 

BACA JUGA:Diguncang Gempa Dangkal 5,4 Skala Richter, Ini 2 Patahan Darat dan Laut di Bengkulu

BACA JUGA:Gempa Terjadi Hampir Bersamaan dengan Penampakan Matahari Kembar

BMKG Stasiun Pagaralam II (PGR II), melansir titik gempa di 4.17 LS - 103.61 BT (43 km Tenggara Lahat-Sumatera Selatan), namun dengan karakter kedalaman gempa yang lebih dangkal yakni 14 kilometer. 

Dalam warta yang dirilis RU pada Maret 2024, Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Bengkulu, Anang Anwar, turut menjelaskan perihal kegempaan yang sebenarnya sudah terpetakan oleh pemerintah dengan pendekatan keilmuan.