Sabtu, 12 Apr 2025
Network
Beranda
Berita Utama
Daerah
Metropolis
Ragam Info Agro
Ketrina
Tubei
Kepahiang
Mukomuko
Bengkulu Benteng
Nasional
Probis
Gaya Hidup
Perempuan dan Anak
Pojok Sastra dan hiburan
Otomotif
EkToBis
Utas
Travelling
Inspiratif
Lifestyle
Pendidikan dan Kesehatan
Ragam Nusantara
Advetorial
Network
Beranda
Pojok Sastra dan hiburan
Detail Artikel
SANG PELATIH
Reporter:
redaksi
|
Editor:
Ependi
|
Selasa , 28 Jan 2025 - 20:31
Ilustrasi-radarutara.bacakoran.co-
sang pelatih cerpen : heri isnaini budi tidak pernah memahami apa yang terjadi pada karier sepak bolanya. dia mengetahui baru saja dari wa grup di timnya bahwa pelatih mereka dipecat dan diganti. “bukankah baru saja tim mereka memenangkan pertandingan melawan tim hebat dari luar negara?” keluh budi. temannya hanya menggelengkan kepala tanda tidak mengerti juga. budi menatap layar gawai dengan tatapan sangat kuat. bayangannya melayang kepada sosok pelatih yang telah membawanya menjadi pemain hebat yang bisa merasakan atmosfer sepak bola luar negeri yang selama ini, baginya mimpi pun tidak pernah. akan tetapi, pelatih itu membawa impiannya menjadi tidak hanya mimpi belaka. mungkin akan menjadi kenyataan suatu saat nanti budi bisa bermain di stadion megah di inggris, spanyol, italia, dan jerman. tidak terasa air mata budi mengalir deras. baca juga:natal di keluarga barbara baca juga:makam keramat bah uyut berita pemecatan sang pelatih dalam sekejap menyebar seperti virus korona yang sempat mewabah beberapa tahun lalu. virus ini juga yang menjadi mula-mula mengantarkan sang pelatih menginjakkan kaki di negeri ini. ditunjuk sebagai pelatih kepala untuk menangani tim untuk beberapa pertandingan ke depan karena tidak ada yang mau menangani tim ini karena situasi yang sangat pelik. liga yang amburadul menyebabkan banyak pemain bagus dan pelatih top hengkang dan lebih memilih berkiprah di negara tetangga. ya, pelatih ini datang entah dari mana, dia menjelma satrio piningit dalam cerita rakyat yang dikenal oleh budi. dalam benak budi, sang pelatih adalah malaikat penyelamat karena berkat dia bakat budi dapat dinilai, digali, dan dikembangkan. baca juga:penjamah di tanah tuah baca juga:perempuan penggenggam pasir melihat berita yang berseliweran di berbagai platform digital, air mata budi semakin deras. dia tidak sekali pun memikirkan akan ditinggalkan sang pelatih. budi belum bisa menerima dan tidak memahami jalan pikiran pemilik klub atas keputusan ini. kepergian sang pelatih sangat cepat menggemparkan jagat sepak bola di negeri ini. banyak kalangan yang mempertanyakan kepergiannya di saat kondusifitas tim mulai terjaga dan tinggal menunggu trofi juara. ibarat petani yang sudah menyemai, menanam, dan merawat tanaman di sawahnya yang terkenal tandus. hanya menunggu waktu untuk dipanen. tetiba sang pelatih menghilang. begitu kira-kira berita yang budi baca di banyak media. semua platform berita hampir beberapa hari ini membicarakan sang pelatih. baca juga:sungai yang meminta kedatangan baca juga:rubik hati naras “dua bulan lagi menghadapi tim eropa, sang pelatih didepak” begitu kepala berita media olah raga terkenal di negeri ini menuliskan. tidak mau kalah, media yang lain menuliskan “akankah tim kembali ke stelan pabrik?”. sebenarnya berita kepergian sang pelatih tidak jelas. apakah dia dipecat? atau mengundurkan diri? apakah dia amat sangat tertekan sehingga harus mundur ataukah ada tawaran dari tim lain yang lebih tinggi gajinya. budi tidak perduli sebetulnya, baginya, apa pun alasan dan latar belakang sang pelatih pergi berarti sebagian dunia budi hilang. dia tidak bisa lagi memperoleh informasi penting atas taktik, analisis, dan omelan-omelannya. begitu budi mengenang sang pelatih. sang pelatih meninggalkan tim yang sedang bagus dianggap sebagai bentuk pengecut dan tidak bertanggung jawab. baca juga:sesuatu dalam mahkotanya baca juga:celurit matrah beberapa pandangan miring atas kepergian sang pelatih mengundang polemik yang berkepanjangan. sang pelatih dianggap terlalu egois, diktator, dan tidak bisa berkomunikasi. banyak pemain yang dulu tidak mendapatkan tempat di tim sekarang berkoar-koar bahwa sang pelatih adalah sosok jahat, galak, dan pelatih yang tidak bisa bergaul. budi terdiam saat teman-temannya membicarakan sang pelatih tanpa tedeng aling-aling, terlalu frontal, dan terkesan menghakimi. dalam pikirannya, budi berharap dapat bertemu dengan sang pelatih. dia ingin meminta klarifikasi atas kepergiannya. budi masih ingin bersamanya untuk pentas di turnamen paling akbar tahun depan. apalah daya, bagi budi, dia adalah seorang pemain biasa yang tidak memiliki kekuatan apa pun untuk mengubah ini semua. baca juga:defisit kebudayaan: sastra dalam bayangan pasar dan prinsip 5w-1h baca juga:kembali ke laut dia hanya berharap, berharap, dan terus berharap. semoga harapannya tidak menggantang asap, tetapi berbuah menjadi kenyataan. bukankah prestasi besar itu lahir dari sebuah mimpi yang besar? dan mimpi besar itu harus berada pada proses yang besar juga? ini keyakinan budi. dia yakin bahwa proses jelas tidak akan mengkhianati hasilnya. tapi, sang pelatih telah mengkhianatinya. apakah demikian? budi tidak tahu. “hei, you. nama kamu siapa?” ujar sosok laki-laki paruh baya dengan kacamata dan topi berwarna putih. “saya budi, coach!” ujar budi. baca juga:natal di keluarga barbara baca juga:makam keramat bah uyut “you, kalau mau melamun jangan di sini. latihan yang serius. paham!” “baik, coach.” jawab budi singkat. “kalian di sini adalah pemain bola, bukan pemain drama. lupakan sang pelatih yang pergi meninggalkan kalian. sekarang ada aku yang akan membawa banyak trofi dan kemenangan” ungkap laki-laki itu sambil berapi-api. ternyata laki-laki itu adalah pelatih baru yang telah menggantikan sang pelatih. konon dia pernah melatih banyak tim bagus di benua biru. banyak tim yang ditanganinya menjadi juara dan mendapatkan banyak trofi. laki-laki itu dulunya adalah pemain yang hebat. baca juga:penjamah di tanah tuah baca juga:perempuan penggenggam pasir pernah masuk dalam jajaran pemain top dunia pada masanya. akan tetapi, cedera lutut yang berkepanjangan membuatnya gantung sepatu lebih dini dan memutuskan untuk menjadi pelatih. sekolah kepelatihan dan mendapatkan lisensi kepelatihan standar eropa menjadi tujuannya. sekarang, laki-laki itu akan menjadi pelatih kepala tim yang belum sepenuhnya harmonis atas kepergian sang pelatih. pertemuan singkat dengan pengganti sang pelatih membuat budi tidak nyaman karena baginya pelatih baru belum mengenal kultur tim ini. tim yang sedang berkembang karena sejak lama vakum akibat perselisihan dan kepentingan pribadi para pemilik saham. klub ini dijadikan sapi perah oleh para mafia yang bergentayangan. baca juga:sungai yang meminta kedatangan baca juga:rubik hati naras dan tidak ketinggalan para pemilik saham akan dengan leluasa menitipkan para pemain yang mau bayar lebih atau ada keterkaitan keluarga. jadilah tim ini akan kembali ke zaman kegelapannya. dalam pikiran budi muncul pertanyaan-pertanyaan. apakah pelatih baru dapat membawa tim ini bisa bersaing? apakah dia akan tahan dengan banyaknya mafia yang bergantung pada tim? apakah dia akan menutup telinga dengan tuntutan para suporter yang inginnya menang terus? ah, saya hanya berharap pelatih ini dapat sebagus sang pelatih. kembali budi melamunkan sang pelatih yang entah di mana. budi teringat ketika dia masih di sekolah dasar, ada pesan gurunya bahwa sebagai manusia kita tidak boleh membalas kebaikan orang lain dengan kejahatan atau kejelekan. bahagiakanlah teman kamu seperti mereka membahagiakanmu. budi ingin membahagiakan sang pelatih dengan prestasi dan masuk turnamen terakbar itu. baca juga:sesuatu dalam mahkotanya baca juga:celurit matrah itu yang ia ingin berikan kepada sang pelatih yang terus memberikan kesempatan kepada budi sebagai anak kampung dari selatan pulau jawa. sang pelatih yang menemukannya ketika mengikuti pertandingan sepak bola antarkampung yang berakhir ricuh, tawuran, dan baku hantam. budi dilihat sang pelatih sebagai bakat alam sepak bola yang alami. sang pelatih mengajaknya masuk ke dalam tim. dimulai dari tim junior hingga sekarang menjadi bintang di tim senior. bahkan, menjadi langganan masuk ke dalam tim nasional negara. sungguh prestasi yang sangat gemilang. dalam kesendirian di tengah ingar bingar platform media yang sangat bising. budi mendapat sebuah pesan dari teman setimnya “bud, klub kita dijual! kamu lihat beritanya sekarang.” baca juga:defisit kebudayaan: sastra dalam bayangan pasar dan prinsip 5w-1h baca juga:kembali ke laut bunyi pesan dari iwan, kiper potensial di tim kami. spontan saya melihat berita, ternyata ada tayangan langsung. terlihat beberapa orang pentinggi klub dan para pemegang saham siap menyampaikan perihal penjualan klub. pak danang, sebagai pemegang saham paling besar menyampaikan bahwa akibat kekurangan dana dan minimnya pemasukan, mereka sepakat akan menjual tim kepada seorang pemegang saham tunggal. saham klub dibeli seratus persen olehnya. dalam sorotan kamera wartawan, pak danang menyilakan pemilik baru klub untuk bergabung dalam konferensi pers tersebut sambil menyampaikan juga bahwa segera akan diadakan penandatanganan akta jual beli klub. sorot kamera wartawan tertuju kepada seorang laki-laki kurus dengan stelan jas, rapi. rambutnya, berwarna hitam sebahu dengan beberapa uban menghiasinya. laki-laki itu, memberikan sedikit senyum ke arah kamera. budi ternganga melihat adegan tersebut. itukan. sang pelatih. baca juga:natal di keluarga barbara baca juga:makam keramat bah uyut bandung, 23 januari 2025 biodata penulis heri isnani lahir di subang, jawa barat, pada tanggal 17 juni. heri sangat menyukai puisi-puisi sapardi djoko damono. pernah mengikuti acara “temu penyair asia tenggara 2018” di padang panjang, sumatera barat, mengikuti festival seni multatuli 6-9 september 2018 di rangkasbitung, lebak, banten. puisi-puisinya juga pernah dimuat pada jurnal aksara, deakin university, australia. cerpennya pernah dimuat pada koran radar banyuwangi, radar kediri, dan harian rakyat sultra. beberapa media daring di indonesia seperti https://radarutara.bacakoran.co, https://restorasinewssiberindonesia.co, https://tebuireng.online, juga pernah memuat karya-karyanya. kegiatan sehari-harinya adalah dosen sastra ikip siliwangi cimahi. heri dapat dihubungi melalui surel heriisnaini.heriisnaini@gmail.com atau nomor wa 085723051385.
1
2
3
4
»
Last
Tag
# sang pelatih
# cerpen kehidupan
# karya tulis
# cerita pendek
# cerpen
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 29 JANUARI 2025
Berita Terkini
Ini Dia Deretan Makanan Yang Dapat Menurunkan Gula Darah Secara Efektif
Pendidikan dan Kesehatan
49 menit
Sudah Tau Belum ! Kenali Bagian Ayam Yang Mengandung Tinggi Kolesterol, Harus Dihindari
Pendidikan dan Kesehatan
49 menit
Kepuhunan: Mitos Kalimantan yang Bisa Membawa Musibah Jika Kamu Menolak Makanan!
Utas
1 jam
5 Mitos Mengejutkan tentang Bau Melati yang Akan Membuat Anda Takjub!
Utas
1 jam
Cicilan Bank Digital: Fleksibilitas dan Kemudahan yang Diperlukan Saat Krisis Ekonomi
EkToBis
2 jam
Berita Terpopuler
Dugaan Korupsi DD Lebong Tandai Berproses di Kejari, Kades Akui Dipanggil Jaksa
Berita Utama
13 jam
Dampak Pendangkalan Alur Pulau Baai Kian Meluas, Masyarakat Terancam Terisolir Akibat Minimnya Suplai BBM
Ketrina
12 jam
Realisasikan DD Tahap I Desa Air Muring, BLT Tersalurkan, Lantik Parades Baru dan Pelatihan Ketahanan Pangan
Ketrina
12 jam
Jalan Rusak Ini, Dulunya Diberi Merk Milik Provinsi, Hingga Kini Belum Diperbaiki
Ketrina
12 jam
Pendangkalan Alur Dermaga, Pemda Kirim Bantuan dengan Kapal Nelayan
Berita Utama
13 jam
Berita Pilihan
Mengulik 8 Manfaat Kesehatan dari Daun Turi Sebagai Obat Herbal
Lifestyle
2 hari
Diduga Ngantuk, Pengemudi Honda Corolla Tabrak Pembatas Jembatan Air Sabu
Ketrina
1 minggu
Breaking News! Tabrak Mobil Parkir, Pengendara Motor Asal Air Sekamanak MD
Berita Utama
1 bulan
Sambut Bulan Ramadhan, Warga Agung Jaya SP6 Gelar Tradisi Nyadran
Mukomuko
1 bulan
Bengkulu Digoyang Gempa, Ini Lokasinya
Berita Utama
1 bulan